DAFTAR PUSTAKA
I. PENGERTIAN
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber
bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti
Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian.
Pemilihan daftar
pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas
dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul
buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang
tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
II. CARA MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA
Ada beberapa
komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
- Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
- Ditempatkannya didepan nama kecil
- Tahun Penerbitan
- Judul Buku
- Tempat Penerbitan
- Nama Penerbit
Berikut ini beberapa panduan
untuk menulis daftar pustaka yang baik:
1. Nama penulis diurutkan
sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama
belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk
ditulis.
2. Beri Tanda titik sebagai
jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3. Selanjutnya beri tanda
titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan
diberi garis bawah.
4. Beri tanda titik lagi
kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5. Yang terakhir setelah kota
beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6. Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda
dapat menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7. Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau
media cetak.
Berikut cara membuat Daftar Pustaka berdasakan acuannya :
A.BERDASARKAN BUKU
1. Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga,
nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan
gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim
2. Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama
editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.
3. Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang
pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama
pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang,
ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk”
(dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
4. Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang,
nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya
cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik.
Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik.
Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan
berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya
berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun
terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.
5. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak
menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa
Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.
6. Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan
dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada
awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft
Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft
Word 97
7. Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau
artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda
petik.
Contoh:
- Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi
Nasional”.
8. Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi,
ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada
awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa
asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi,
“volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan
Kedua.
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial
Product. Edisi Kedua.
9. Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan
setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah).
Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik
dua, kemudian diikuti dengan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang
(ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit
lagi.Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya
berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001. Perawan Remaja dalam
Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.
Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
B. BERDASARKAN MAJALAH
1. Nama pengarang,
2. Tahun terbit,
3. Judul artikel,
4. Judul majalah,
5. Bulan terbit (kalau ada),
6. Tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
7. Tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”.Dalam
Prisma, Desember, IV. Jakarta.
C. BERDASARKAN SURAT KABAR
2. Tahun terbit,
3. Judul artikel,
4. Judul surat kabar,
5. Tanggal terbit, dan
6. Tempat terbit.
1. Nama pengarang,
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam
Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
D. BERDASARKAN ANTOLOGI
2. Tahun terbit karangan,
3. Judul karangan,
4. Nama penghimpun (Ed.),
5. Tahun terbit antologi,
6. Judul antologI
7. Tempat terbit, dan
8. Nama penerbit.
Contoh:
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”.Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”.Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
III. CONTOH
IV. SUMBER