NAMA : KARTIKA RATNA SARI W
NPM : 24212034
KELAS : 4EB12
MATA KULIAH : ETIKA PROFESI AKUNTANSI
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
Kerangka Konseptual Akuntansi berfungsi sebagai dasar untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi dan pelaporan. Kerangka ini dibuat oleh FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan), FASB menghabiskan banyak waktu dan tenaga pada proyek ini. Dewan melihat kerangka konseptual sebagai " konstitusi, sebuah sistem yang menyatu antara tujuan dan dasar yang saling berkaitan."
Sumber : Accounting Principles (Wiley) hal.58
Kerangka konseptual FASB mencakup empat bagian, yaitu :
1. Tujuan-tujuan Pelaporan Keuangan
FASB mulai bekerja dengan kerangka konseptual dengan melihat pada tujuan-tujuan dasar dari pelaporan keuangan. Untuk menentukan tujuan-tujuan ini memerlukan jawaban atas beberapa pertanyaan dasar yang kemudian disimpulkan oleh FASB bahwa tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang :
- Berguna bagi mereka yang membuat keputusan investasi dan kredit.
- Membantu dalam memperkirakan arus kas di masa depan.
- Mengidentifikasi sumber daya ekonomis (aset), klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban), serta perubahan dari sumber daya dan klaim tersebut.
Kemudian FASB berusaha untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik yang membuat informasi akuntansi berguna.
2. Karakteristik-karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Praktik akuntansi yang dipilih seharusnya adalah praktik yang memberikan informasi keuangan berguna paling banyak untuk membuat sebuah keputusan. Untuk menjadi berguna, informasi harus memiliki karakteristik-karakteristik kualitatif berikut :
Relevansi (Relevanve)
Informasi akuntansi harus relevan, jika dapat membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi yang relevan memiliki nilai prediktif (predictive value)/nilai umpan balik maupun keduanya. Nilai prediktif (predictive value) yang dapat membantu pengguna meramalkan kejadian-kejadian di masa depan, sedangkan nilai umpan balik (feedback value) mampu menguatkan atau memperbaiki ekspetasi sebelumnya. Selain itu, informasi akuntansi memiliki relevansi jika dianggap tepat waktu (timely) artinya informasi tersebut harus tersedia bagi pembuat keputusan sebelum ia kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan.
Dapat Diandalkan (Reliability)
Keandalan atau reliabilitas informasi berarti informasi itu terbebas dari kesalahan dan bias. Agar dapat diandalkan, informasi akuntansi harus dapat diverifikasi atau dapat membuktikan bahwa informasi tersebut terbebas dari kesalahan dan bias. Lalu, merupakan penyajian yang jujur atas apa yang seharusnya: Informasi ersebut harus berdasarkan fakta yang ada. Terakhir, informasi harus netral artinya informasi tersebut tidak boleh dipilih, dibuat, atau disajikan sesuai keinginan sekelompok pengguna yang berkepentingan diatas yang lainnya.
Dapat Dibandingkan (Comparability)
Informasi akuntansi tentang perusahaan berguna ketika dapat dibandingkan dengan informasi keuangan tentang perusahaan lainnya. Perbandingan/komparabilitas dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sama. Satu-satunya kebutuhan akuntansi adalah setiap perusahaan harus mengungkapkan metode-metode akuntansi yan digunakan. Dari pengungkapan tersebut, pengguna dapat menentukan apakah informasi keuangan dapat dibandingkan.
Konsistensi (Consistency)
Berarti sebuah perusahaan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Jika suatu perusahaan memilih metode FIFO sebagai metode biaya persediaan pada tahun pertama beroperasi, maka diharapkan perusahaan akan menggunakan metode FIFO pada tahun-tahun berikutnya.
3. Elemen-elemen Laporan Keuangan
Bagian yang penting dari kerangka konseptual akuntansi adalah seperangkat definisi yang menggambarkan istilah-istilah dasar yang digunakan dalam akuntansi. FASB mengacu pada seperangkat definisi ini sebagai elemen-elemen laporan keuangan (elements of financial statement). Elemen-elemen ini mencakup beberapa istilah seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Oleh karena itu, elemen-elemen ini sangat penting karena harus dibatasi dengan tepat dan diterapkan secara Universal.
4. Panduan-panduan Pengoperasian
Para akuntan yang berpraktik harus memecahkan maslah-masalah praktikna, dibutuhkan bantuan yang lebih rinci. Pada kerangkaa konseptual, FASB mengakui kebutuhan akan panduan pengoperasikan yang dikelompokkan menjadi tiga panduan yang telah dibuat dengan baik dan diterima dalam akuntansi, yaitu :
- Asumsi (assumption), merupakan dasar dari proses akuntansi.
- Prinsip (principle), merupakan aturan khusus yang mengindikasikan bagaimana kejadian-kejadian ekonomi harus dilaporkan dalam proses akuntansi.
- Kendala (constraint), merupakan proses akuntansi yang memungkinkan penyimpangan prinsip-prinsip tersebut di bawah kondisi-kondisi tertentu.
Sumber : Accounting Principles (Wiley) hal.61
Sumber :
Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, Accounting Principles Edisi 7 (Jakarta Selatan:Salemba Empat, 2013), hlm.58-61.