Anggota :
- Kartika Ratna Sari W (24212034)
- Shintya Permatasari (26212989)
- Yodawan Saputra (27212813)
Kelas : 4EB12
1. PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI
MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait
dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau,
akan terus berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan
ekspor dan impor adalah sejumlah besar obat-obatan kepada seluruh importer
Brasil dan mengirimkan tagihan dalam mata uang asing Real Brasil.
Seandainya nilai real mengalami penurunan relative terhadap Euro sebelum
dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing
karena real akan menghasilkan euro yang lebih kecil pada saat konversi setelah
iraluasi dibandingkan sebelum devaluasi.
Saat ini, bisnis internasional semakin
berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem
manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang
dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Jika terlihat jelas
adanya bias dari negara-negara maju terhadap investasi asing langsung,
meledaknya arus investasi asing langsung ke negara-negara berkembang sejak awal
tahun, 1990-an menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari bahwa negara-negara tuan
rumah ini (host countries) menjadi lokasi investasi yang
menarik.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat
manajer keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang
tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah
satu negara. Seperti satu contoh, bagaimana seharusnya sebuah MNC seperti
Sandvik melaporkan hasil operasinya, baik domestik dan internasional, terhadap
seluruh investor Swedia. Namun demikian, pemegang saham Sandvik dari Swedia
terbiasa untuk melihat 'aporan menurut G A AP Swedia. Pemeriksaan terhadap
kebijakan akuntansi atas konsolidasi menunjukkan bahwa perusahaan pertama-tama
menyajikan ulang seluruh akun-akun luar negerinya menjadi sesuai dengan GAAP
Swedia sebelum dilakukan konsolidasi.
Akun konsolidasi disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar yang dibuat oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Swedia. Akan tetapi dalam menyajikan dari sekelompok prinsip
menjadi kelompok lainnya, apakah ada yang hilang dalam proses translasi
tersebut? Sebagai contoh, perusahaan Meksiko menyesuaikan laporan keuangan
mereka atas perubahan harga, yang ditimbulkan oleh periode inflasi yang serius
di masa lalu. Metodologi konsolidasi yang dianut Sandvik memerlukan adanya
penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk dikembalikan kepada biaya
historis sebelum dilakukan konsolidasi. Metodologi mengurangi isi informasi
akun anak perusahaan Meksiko yang disesuaikan dengan inflasi? Mungkinkah hal
ini menjelaskan mengapa perusahaan multinasional dari Jepang, Yamaha, produsen
instrumen dan produk-produk gaya hidup lain yang terkenal di dunia, mengikuti
jalan yang berbeda
Yamaha Corporation dan anak-anak perusahaan
domestiknya mempertahankan catatan akuntansinya dan menyusun laporan
keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima secara
umum di Jepang, dan anak perusahaan luarnegeri mempertahankan buku akun sesuai
dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di negara domisili.
Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut sebagai
"Kelompok” Laporan keuangan berikut ini telah dipersiapkan dari laporan
keuangan yang diserahkan kepada Kementerian Keuangan sebagaimana yang
ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di negara Jepang. Dengan demikian, laporan
keuangan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek
signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di negara dan
wilayah yurisdiksi selain Jepang.
Selain itu terdapat pula pilihan mengenai kurs
nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam
satu mata uang pelaporan.. Karena jarang sekali kurs nilai tukar konstan
nilainya, penyajian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang
berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat
menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan
persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Seperti yang dapat
diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam
di seluruh dunia.
Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami
pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi
suatu perusahaan multinasional (multinational
enterprise-MNE). Sebagai contoh, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan
tingkat inflasi merupakan hal penting dalam bidang-bidang seperti menyusun
anggaran jangka pendek dan jangka panjang induk perusahaan dan anak-anak
perusahaan (atau cabang-cabang), mengukur dan mengevaluasi kinerja unit usaha
lokal dan para manajernya, dan membuat keputusan yang berpengaruh pada
perusahaan secara keseluruhan dalam melakukan alokasi modal investasidan laba
ditahan, dan sebagainya. Yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar
dan tingkat inflasi tidak bergerak secara bersamaan. Begitu luasnya pengaruh
perubahan kurs nilai tukar valuta asing dan inflasi luar negeri terhadap
pengukuran akuntansi menyebabkan sistem pengendalian keuangan domestik tidak
mampu memenuhi kebutuhan para manajer dengan baik tanpa dilakukannya
penyesuaian lingkungan yang memadai. Akuntansi manajemen dari sudut pandang
internasional kemungkinan besar mencakup bahan yang rinci dan paling rumit
Masalah penting dalam perpajakan internasional
dan penentuan harga transfer. Usaha-usaha yang beroperasi di lebih dari
satu negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak yang dihadapi dengan
saksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah
permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk
menurunkan besarnya pajak di suatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di
tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari pengurangan pada
awalnya. Pengaruh strategi perpajakan terhadap penganggaran dan prosedur
kendali perusahaan harus dipertimbangkan dengan saksama. Sebagai contoh,
strategi yang baik untuk mengurangi pajak mungkin menimbulkan pengaruh terhadap
sistem evaluasi kinerja yang sebenamya tidak diharapkan. Harga transfer
(transfer price) harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi
internal yang melewati batas-batas nasional sering kali ditetapkan dengan
mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasamya adalah untuk mengumpulkan
beban (sebanyak mungkin) pada neeara-negara dengan tingkat tarif pajak yang
tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tingkat tarif
pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan. Pemerintah sangat
menyadari strategi ini dan telah menerapkan aturan yang rumit untuk mencegah
penggunaan strategi ini secara berlebihan. Apabila istilah harga "transaksi
wajar" menyebar luas, definisi dan metode yang digunakan untuk
menghitungnya sangat bervariasi. Di atas semuanya itu, perubahan tak terduga
dalam kurs nilai tukar atau tingkat inflasi dapat menimbulkan malapetaka dalam
strategi perencanaan pajak. Umumnya, diperlukan penggunaan model komputer yang
rumit untuk menghitung perkiraan pengaruh strategi pajak suatu perusahaan
secara menyeluruh.
2. INOVASI KEUANGAN
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang
populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit
dicari. Dengan deregulasi -pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus
dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas
menjadi hal yang biasa dewasa ini. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer
keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi yang berasal dari
volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang perlu dilindungi dan
mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam
teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang
lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat
dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang
banyak di antaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya
ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran oroduk risiko keuangan.
Mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.
3. KOMPETISI
GLOBAL
Kompetisi global merupakan bentuk persaingan yang
mengglobal, yang melibatkan beberapa Negara. Era globalisasi dan informasi
ditandai dengan semakin meningkatnya jalur interkoneksi antar negara-negara di
dunia. Akselerasi proses globalisasi difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi
khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang mentransformasikan
masyarakat dunia menyambut era yang familiar dengan sebutan “era informasi”.
Dalam era informasi, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting
dan strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, maka
dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan
Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional
memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini
tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar
untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karna :
- Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.
- Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka
- Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK
Alasan-alasan diatas cenderung akan melemahkan Negara-negara
yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh
lebih rendah. Contohnya di Indonesia,
pada pulau Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit,
dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya
hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kompetisi
global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat
local, karna kebanyaan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara
maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita Cuma bisa menikmati
hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman
yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan
semakin menyempit.
Selain era informasi, saat ini globalisasi juga sering
disebut sebagai “era persaingan bebas”. Dalam era persaingan bebas atau
kompetisi global maka tuntutan yang lebih tinggi dari standar yang ada terhadap
kemampuan seseorang atau seseorang yang memiliki daya saing tinggi sangat
diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata akan mampu
bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya, seseorang dengan
kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan yang memadai, maka
dengan sendirinya akan tersingkir dari kompetisi global tersebut.
Kompetisi global juga ada kaitannya dengan perdagangan bebas
(pasar global) akan memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin
meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu
dunia tanpa batas. Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan
kita bersaing baik didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global
harus diartikan bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan
pasar luar negeri. Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah
daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan
tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing
yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan
mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat
mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk
dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki
keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar.
Dampak Positif
- Pekerjaan. Pekerjaan dianggap sebagai salah satu keuntungan yang paling penting, globalisasi telah menghadirkan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan masuk kedalam negara-negara berkembang untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini jelas memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan untuk penduduk dalam negara tuan rumah. Migrasi yang telah menjadi lebih mudah juga menyebabkan peluang pekerjaan yang lebih baik.
- Pendidikan. Dampak positif yang sangat penting yang telah membantu penduduk adalah penyebaran pendidikan. Dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia, yang bisa bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang lebih baik di tempat lain. Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda, bertemu dan belajar dari berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat terjadi karena globalisasi. Negara-negara berkembang adalah negara yang paling diuntungkan.
- Kualitas Produk. Perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat di pasar. Sebuah komoditas tertentu mungkin memiliki ratusan pilihan dengan harga yang berbeda-beda. Kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak kehilangan pelanggan. Sekarang pelanggan dapat berkompromi dengan kisaran harga tapi tidak dengan kualitas produk. Kualitas rendah dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
- Harga lebih murah. Globalisasi telah membawa persaingan sengit di pasar. Karena banyak produk-produk yang dapat dipilih konsumen, produsen hanya dapat bertahan ketika harga produk kompetitif. Ada kemungkinan bahwa setiap pelanggan dapat beralih ke produsen lain jika harga produk dibanderol terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsumen diuntungkan dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
- Bebasnya Arus Modal. Modal atau kapital merupakan tulang punggung setiap perekonomian, serta merupakan unsur yang sangat penting agar perekonomian berfungsi dengan benar. Sekarang mentransfer uang melalui bank dapat dilakukan hanya dengan mengklik sebuah tombol, yang dapat dilakukan karena adanya transfer elektronik, yang telah membuat hidup sangat nyaman. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi di negara-negara berkembang dengan mendirikan unit industri di luar negara asal mereka. Hal ini menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tuan rumah.
- Komunikasi. Teknologi informasi telah memainkan peran penting dalam membawa negara-negara menjadi lebih dekat dalam hal komunikasi. Setiap informasi dapat dengan mudah diakses dari sudut dunia manapun. Sirkulasi informasi tidak lagi hal yang sulit, serta bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara signifikan mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke berbagai informasi dan produk.
- Transportasi. Dianggap sebagai roda setiap organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai belahan dunia tidak lagi merupakan masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis transportasi yang tersedia, seseorang dapat dengan mudah memberikan produk kepada pelanggan yang terletak di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas infrastruktur lain seperti distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik telah menjadi sangat cepat dan efisien.
- Perdagangan Internasional. Transaksi dalam perdagangan internasional bukan hanya mencakup pembelian dan penjualan komoditas. Sekarang perdagangan internasional telah memperluas cakrawala dengan bantuan proses bisnis outsourcing. Kadang-kadang untuk berkonsentrasi pada segmen usaha tertentu, outsourcing layanan tertentu perlu dilakukan. Beberapa negara mempraktekan perdagangan bebas dengan pembatasan minimal pada kebijakan EXIM (ekspor-impor). Hal ini telah terbukti bermanfaat bagi bisnis.
- Kenaikan PDB. Produk Domestik Bruto, umumnya dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun. Seiring meluasnya pasar, ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah meningkat. Produsen menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari perekonomian berbagai negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan demikian, hasil akhir dalam hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB negara. Jika statistik dapat digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara berkembang telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
Dampak Negatif
- Masalah Kesehatan. Globalisasi telah meningkatkan risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan baru terhadap epidemi. Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya adalah padang gurun Afrika, virus tersebut telah menyebar seperti api di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Makanan juga diangkut ke berbagai negara, dan ini adalah masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk makanan yang dapat menjadi busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan makanan berbeda di setiap negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk potensi membahayakan kesehatan.
- Kehilangan Budaya. Secara konvensional, orang dari suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi dari zaman dahulu. Dengan sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari suatu negara, budaya lama yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin beradaptasi dengan budaya negara yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti budaya asing, dan melupakan budaya lama mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan konflik budaya.
- Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata. Dikatakan bahwa orang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi tidak mampu mengurangi kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena itu kesenjangan antara elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung, yang akhirnya menimbulkan ketimpangan ekonomi.
- Degradasi Lingkungan. Revolusi industri telah mengubah pandangan ekonomi. Industri mengambil sumber daya alam dengan pertambangan, pengeboran, dll; yang membebani dan merusak lingkungan. Sumber daya alam terus menipis dan berada di ambang kepunahan. Deforestasi atau penggundulan hutan dipraktekkan karena tidak tersedianya lahan, sehingga secara drastis mengurangi wilayah hutan. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam lingkungan yang mengarah ke perubahan iklim dan terjadinya bencana alam.
- Disparitas. Meskipun globalisasi telah membuka jalan baru seperti lapangan pekerjaan dan pasar yang lebih luas, masih ada perbedaan/disparitas dalam perkembangan ekonomi. Pengangguran struktural diakibatkan oleh perbedaan/disparitas yang terjadi. Negara-negara maju memindahkan pabrik-pabrik mereka ke luar negeri di mana tenaga kerja murah tersedia. Negara tuan rumah menghasilkan pendapatan lebih sedikit, dan bagian terbesar dari keuntungan jatuh ke tangan perusahaan asing. Mereka membuat keuntungan besar sehingga menciptakan kesenjangan pendapatan yang besar antara negara maju dan negara berkembang.
- Kompetisi Sengit. Membuka pintu perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat. Ini telah mempengaruhi pasar lokal secara dramatis. Akhir-akhir ini standar hidup telah meningkat. Orang-orang siap untuk mengeluarkan uang tambahan untuk produk yang mungkin tersedia pada harga yang lebih rendah. Hal ini karena teknik pemasaran modern seperti iklan dan branding. Sebagai akibatnya para pemain lokal mengalami kerugian besar karena mereka tidak memiliki potensi untuk mengiklankan atau mengekspor produk mereka dalam skala besar. Oleh karena itu pasar domestik menyusut.
- Konflik. Setiap perekonomian ingin berada di posisi teratas dan menjadi pemimpin. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa tertinggi. Ini telah menimbulkan terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Tindakan seperti itu tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian ekonomi yang besar.
- Monopoli. Monopoli adalah situasi dimana hanya ada satu penjual memiliki suara dalam sebuah produk atau produk tertentu. Ada kemungkinan bahwa ketika suatu produk telah menjadi pemimpin di bidangnya, perusahaan dapat mulai mengeksploitasi konsumen. Karena tidak adanya pesaing, pemimpin mengambil keuntungan penuh dari penjualan produk, yang kemudian dapat menyebabkan praktek-praktek ilegal dan tidak etis. Monopoli adalah bencana karena memperlebar kesenjangan antara negara maju dan berkembang.
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan
Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat
0 komentar:
Posting Komentar