RSS

Akuntansi Internasional Bab 14 (TUGAS KELOMPOK)

Anggota :
  • Kartika Ratna Sari W  ( 24212034 )
  • Shintya Permatasari    ( 26212989 )
  • Yodawan Saputra        ( 27212813 )

Kelas : 4EB12


4. MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA

Merger merupakan istilah untuk sinergi operasi atau skala ekonomi akuntansi yang memainkan peranan penting dalam mega konsolidasi yang merupakan angka-angka yang dihasilkan oleh akuntansi yang sifatnya mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas target asing yaitu sejauh apa faktor earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi. 

Merger lintas batas dan akuisisi terdiri dari dua jenis Inward dan Outward. Inward lintas perbatasan melibatkan pergerakan modal ke dalam karena penjualan sebuah perusahaan domestik untuk investor asing. Sebaliknya luar lintas perbatasan melibatkan pergerakan modal ke luar karena pembelian sebuah perusahaan asing. Semakin banyak perusahaan ingin go global karena mereka menawarkan peluang besar yang merupakan pilihan relatif lebih murah bagi perusahaan untuk membangun dirinya sendiri secara internal. Melihat adanya merger dan akuisisi di seluruh dunia menunjukkan bahwa penekanan bisnis akuisisi berubah dari dalam negeri untuk menyeberangi perbatasan transaksi karena berbagai manfaat yang ditawarkan. 

Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.

Adapun pengaruh Lintas Batas Merger dan Akuisisi
Umumnya telah diamati bahwa merger lintas batas dan akuisisi adalah restrukturisasi aset industri dan struktur produksi secara di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan transfer global teknologi, modal, barang dan jasa dan terintegrasi untuk jaringan universal. Lintas batas M&Lead A untuk skala ekonomi dan ruang lingkup yang membantu dalam mendapatkan efisiensi. Selain itu juga manfaat ekonomi seperti peningkatan produktivitas negara tuan rumah, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan terutama jika kebijakan yang digunakan oleh pemerintah menguntungkan. Dan berikut ini merupakan efek-efek yang lebih terinci :
  • Penumpukan modal. Merger lintas batas dan akuisisi berkontribusi dalam akumulasi modal secara jangka panjang. Dalam rangka memperluas bisnis mereka tidak hanya melakukan investasi pada tanaman, bangunan dan peralatan, tetapi juga dalam aset tidak berwujud seperti pengetahuan teknis, keterampilan bukan hanya bagian fisik dari modal.
  • Penciptaan lapangan kerja. Kadang-kadang terlihat bahwa M&A yang dilakukan untuk mendorong restrukturisasi dapat menyebabkan perampingan tetapi akan menyebabkan keuntungan kerja dalam jangka panjang. Perampingan ini kadang-kadang penting untuk kelangsungan operasi. Ketika dalam jangka panjang bisnis memperluas dan menjadi sukses itu akan menciptakan lapangan kerja baru.
  • Teknologi penyerahan. Ketika perusahaan di seluruh negara datang bersama-sama itu menopang efek positif dari transfer teknologi, berbagi keterampilan manajemen terbaik dan praktek dan investasi dalam aset tidak berwujud dari negara tuan rumah. Hal ini pada gilirannya menyebabkan inovasi dan memiliki pengaruh pada operasi perusahaan. Contohnya, penggabungan antara Daimler dan Chrysler menciptakan sebuah perusahaan mobil besar yang peringkat di seluruh dunia ketiga dalam hal pendapatan dan kapitalisasi pasar dan kelima dalam hal jumlah unit yang mereka jual. Perusahaan baru memiliki 442,000 karyawan dan kapitalisasi pasar mendekati $100 miliar siap untuk mengambil keuntungan dari sinergi dalam penjualan ritel dan distribusi, pembelian, desain produk, dan penelitian dan pengembangan. Mereka yakin bahwa perusahaan baru yang terbentuk akan memanfaatkan peluang pertumbuhan besar dalam hal cakupan geografis dan segmen produk.
  • Cross Border Merger dan Akuisisi- Isu dan Tantangan. Melihat dinamika yang mendasari menyeberangi perbatasan merger dan akuisisi yang cukup mirip dengan negeri M&A. Namun karena mantan besar dan internasional di alam mereka menimbulkan tantangan unik tertentu dalam hal yang berbeda ekonomi, struktur hukum dan budaya. Mungkin ada perbedaan besar dalam hal selera dan preferensi pelanggan, praktek bisnis, budaya yang dapat menimbulkan sebagai ancaman besar bagi perusahaan untuk memenuhi tujuan strategis mereka. Dalam bagian ini mari kita bahas masalah ini dan tantangan singkat.
  • Kekhawatiran politik. Skenario politik bisa memainkan peran kunci dalam perbatasan merger dan akuisisi lintas, terutama untuk industri yang sensitif secara politis seperti pertahanan, keamanan dll. Tidak hanya mempertimbangkan aspek-aspek ini juga penting kekhawatiran dari pihak seperti instansi pemerintah (federal, negara bagian dan lokal), karyawan, pemasok dan semua lain yang berminat harus ditangani setelah rencana merger diketahui publik. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu mungkin ada persyaratan pemberitahuan sebelumnya dan diskusi dengan serikat buruh dan pihak terkait lainnya. Hal ini penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi konsekuensi politik sekarang atau mungkin untuk menghindari kemungkinan risiko politik yang timbul.
  • Tantangan budaya. Hal ini bisa menimbulkan ancaman besar bagi keberhasilan perbatasan merger dan akuisisi lintas. Sejarah telah melihat merger besar yang gagal karena masalah budaya mereka memiliki. Jika ada transaksi lintas batas ada masalah yang timbul karena ruang lingkup geografis dari kesepakatan. Berbagai faktor seperti perbedaan latar belakang budaya, kebutuhan bahasa dan praktek bisnis yang berbeda telah menyebabkan merger gagal meskipun berada dalam usia di mana kita bisa langsung berkomunikasi. Penelitian mengusulkan bahwa perselisihan antar merupakan salah satu pointer utama kegagalan dalam merger lintas batas dan akuisisi. Oleh karena itu terlepas dari apa tujuan di balik aliansi ini adalah bisnis harus menyadari dari terancamnya budaya dan prospek yang datang bergandengan tangan dengan proses amalgamasi dan menyiapkan tenaga kerja mereka untuk mengelola isu-isu ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut perusahaan perlu berinvestasi baik jumlah waktu dan usaha untuk menyadari budaya lokal untuk gel dengan karyawan dan pihak terkait lainnya. Lebih baik ke lebih berkomunikasi dan sesuai hal-hal tanpa lelah akan menjadi kunci.
  • Pertimbangan hukum. Perusahaan yang ingin bergabung tidak bisa mengabaikan tantangan untuk memenuhi berbagai masalah hukum dan peraturan yang mereka cenderung wajah. Berbagai undang-undang yang berkaitan dengan keamanan, hukum perusahaan dan persaingan terikat menyimpang dari satu sama lain. Oleh karena itu sebelum mempertimbangkan kesepakatan penting untuk meninjau peraturan ketenagakerjaan, undang-undang antitrust dan persyaratan kontrak lainnya yang harus ditangani. Undang-undang ini sangat banyak bagian dari kedua sementara kesepakatan ini dalam proses dan juga setelah kesepakatan telah ditutup. Selama menjalani proses meninjau masalah ini bisa menunjukkan bahwa potensi merger atau akuisisi akan benar-benar kompatibel dan karena itu dianjurkan untuk tidak pergi ke depan dengan kesepakatan.
  • Pertimbangan pajak dan akuntansi. Masalah pajak sangat penting terutama ketika datang ke penataan transaksi. Proporsi utang dan ekuitas dalam transaksi yang terlibat akan mempengaruhi pengeluaran pajak; maka pemahaman yang jelas tentang hal yang sama menjadi signifikan. Faktor lain untuk memutuskan apakah struktur aset atau pembelian saham adalah masalah pajak pengalihan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko pajak. Negara juga mengikuti kebijakan akuntansi yang berbeda meskipun penerapan IFRS telah mengurangi ini sampai batas; banyak negara belum menerapkannya. Jika pihak dalam merger sangat menyadari tentang keuangan dan akuntansi istilah dalam kesepakatan, itu akan membantu dalam meminimalkan kebingungan.
  • Due diligence.  Due diligence merupakan bagian yang sangat penting dari M&Sebuah proses. Selain hukum, isu-isu politik dan regulasi kita bahas di atas ada juga infrastruktur, mata uang dan risiko lokal lainnya yang membutuhkan penilaian menyeluruh. Due diligence dapat mempengaruhi syarat dan kondisi di mana M&Sebuah transaksi akan berlangsung, mempengaruhi struktur kesepakatan, mempengaruhi harga kesepakatan. Ini membantu dalam mengungkap daerah bahaya dan memberikan tampilan rinci dari transaksi yang diusulkan. Ada yang tak terhitung jumlahnya masalah lain karena setiap kesepakatan memiliki rasa dan perbedaan sendiri. Tapi itu tentu saja sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan tersebut untuk membantu menutup kesepakatan. Meskipun merger Daimler-Chrysler menunjukkan gambar kemerahan gagal. Ya itu adalah salah satu yang paling terkenal dari semua merger internasional yang berakhir pada tanggal kegagalan. Mari kita lihat apa yang salah dan mana yang isu-isu yang menyebabkan kegagalan. Analis telah sepakat pada kenyataan bahwa ketidakcocokan budaya adalah salah satu alasan utama untuk penurunan. Melihat struktur organisasi Daimler sebuah organisasi yang sangat baik berjenjang dengan rantai komando yang jelas dan menghormati otoritas. Chrysler, di sisi budaya lainnya, disukai tim-berorientasi dan tak terbatas pendekatan yang lebih. Ada kurangnya harmonisasi, menentang gaya kerja dan nilai-nilai budaya antara manajer Amerika dan Jerman. Selain itu ada kurangnya parah kepercayaan di antara karyawan. Semua masalah ini dan upaya Daimler-Benz untuk menjalankan operasi Chrysler USA dengan cara yang sama operasi Jerman yang, menyebabkan kegagalan.



5. INTERNASIONALISASI PASAR MODAL

Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistic memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar.

Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, terjadi adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Sejumlah perusahaan asing dan domestik yang terdaftar pada berbagai bursa efek utama yang ada di dunia. Selama lebih dari 10 tahun, kapitalisasi pasar modal dunia telah bertambah lebih dari dua kali lipat hingga mendekati angka sekitar 40 triliun dolar. Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru si pasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Indeks performa bursa saham untuk akhir 2005 dalam kurs mata uang asing local dan zona waktu internasional. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi di negara-negara industry yang telah maju. Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik dan Eropa, termasuk juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah.

  • AMERIKA. Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Namun, di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Dan Komite Pengaturan Pasar Modal menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
  • EROPA BARAT. Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secar signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi cirri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan banyak perusahaan besar mili pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional (non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union). Persaingan terus-menerus di antara bursa efek Eropa ikut berpean dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk menarik minat para investor baru. Investor eksternal, secara khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan.
  • ASIA. Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakkan implementasi standar tersebut lemah. Beberapa pemerintah Negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan memanipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.


6. PENCATATAN DAN PENERBITANSAHAM LINTAS BATAS NEGARA

Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas negara tidak merupakan fenomena kesempatan. Bukti menunjukkan bahwa peusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham.  egulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respons, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.

Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hokum, aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan.



SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat

Akuntansi Internasional Bab 13 (TUGAS KELOMPOK)

Anggota :
  • Kartika Ratna Sari W (24212034)
  • Shintya Permatasari  (26212989)
  • Yodawan Saputra      (27212813)
Kelas : 4EB12

1. PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL

Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah sejumlah besar obat-obatan kepada seluruh importer Brasil dan mengirimkan tagihan  dalam mata uang asing Real Brasil. Seandainya nilai real mengalami penurunan relative terhadap Euro sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan euro yang lebih kecil pada saat konversi setelah iraluasi dibandingkan sebelum devaluasi.

Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Jika terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap investasi asing langsung, meledaknya arus investasi asing langsung ke negara-negara berkembang sejak awal tahun, 1990-an menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari bahwa negara-negara tuan rumah ini (host countries) menjadi lokasi investasi yang menarik.

Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara. Seperti satu contoh, bagaimana seharusnya sebuah MNC seperti Sandvik melaporkan hasil operasinya, baik domestik dan internasional, terhadap seluruh investor Swedia. Namun demikian, pemegang saham Sandvik dari Swedia terbiasa untuk melihat 'aporan menurut G A AP Swedia. Pemeriksaan terhadap kebijakan akuntansi atas konsolidasi menunjukkan bahwa perusahaan pertama-tama menyajikan ulang seluruh akun-akun luar negerinya menjadi sesuai dengan GAAP Swedia sebelum dilakukan konsolidasi.

Akun konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Swedia. Akan tetapi dalam menyajikan dari sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya, apakah ada yang hilang dalam proses translasi tersebut? Sebagai contoh, perusahaan Meksiko menyesuaikan laporan keuangan mereka atas perubahan harga, yang ditimbulkan oleh periode inflasi yang serius di masa lalu. Metodologi konsolidasi yang dianut Sandvik memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini untuk dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi. Metodologi mengurangi isi informasi akun anak perusahaan Meksiko yang disesuaikan dengan inflasi? Mungkinkah hal ini menjelaskan mengapa perusahaan multinasional dari Jepang, Yamaha, produsen instrumen dan produk-produk gaya hidup lain yang terkenal di dunia, mengikuti jalan yang berbeda

Yamaha Corporation dan anak-anak perusahaan domestiknya mempertahankan catatan akuntansinya dan menyusun laporan keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima secara umum di Jepang, dan anak perusahaan luarnegeri mempertahankan buku akun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku di negara domisili. Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang dikonsolidasikan disebut sebagai "Kelompok” Laporan keuangan berikut ini telah dipersiapkan dari laporan keuangan yang diserahkan kepada Kementerian Keuangan sebagaimana yang ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di negara Jepang. Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda dalam beberapa aspek signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang diterima di negara dan wilayah yurisdiksi selain Jepang.

Selain itu terdapat pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.. Karena jarang sekali kurs nilai tukar konstan nilainya, penyajian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Seperti yang dapat diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam di seluruh dunia.

Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan  pengukuran  akuntansi  suatu  perusahaan   multinasional   (multinational enterprise-MNE). Sebagai contoh, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal penting dalam bidang-bidang seperti menyusun anggaran jangka pendek dan jangka panjang induk perusahaan dan anak-anak perusahaan (atau cabang-cabang), mengukur dan mengevaluasi kinerja unit usaha lokal dan para manajernya, dan membuat keputusan yang berpengaruh pada perusahaan secara keseluruhan dalam melakukan alokasi modal investasidan laba ditahan, dan sebagainya. Yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar dan tingkat inflasi tidak bergerak secara bersamaan. Begitu luasnya pengaruh perubahan kurs nilai tukar valuta asing dan inflasi luar negeri terhadap pengukuran akuntansi menyebabkan sistem pengendalian keuangan domestik tidak mampu memenuhi kebutuhan para manajer dengan baik tanpa dilakukannya penyesuaian lingkungan yang memadai. Akuntansi manajemen dari sudut pandang internasional kemungkinan besar mencakup bahan yang rinci dan paling rumit

Masalah penting dalam perpajakan internasional dan  penentuan harga transfer. Usaha-usaha yang beroperasi di lebih dari satu negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak yang dihadapi dengan saksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak di suatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari pengurangan pada awalnya. Pengaruh strategi perpajakan terhadap penganggaran dan prosedur kendali perusahaan harus dipertimbangkan dengan saksama. Sebagai contoh, strategi yang baik untuk mengurangi pajak mungkin menimbulkan pengaruh terhadap sistem evaluasi kinerja yang sebenamya tidak diharapkan. Harga transfer (transfer price) harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati batas-batas nasional sering kali ditetapkan dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasamya adalah untuk mengumpulkan beban (sebanyak mungkin) pada neeara-negara dengan tingkat tarif pajak yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tingkat tarif pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan. Pemerintah sangat menyadari strategi ini dan telah menerapkan aturan yang rumit untuk mencegah penggunaan strategi ini secara berlebihan. Apabila istilah harga "transaksi wajar" menyebar luas, definisi dan metode yang digunakan untuk menghitungnya sangat bervariasi. Di atas semuanya itu, perubahan tak terduga dalam kurs nilai tukar atau tingkat inflasi dapat menimbulkan malapetaka dalam strategi perencanaan pajak. Umumnya, diperlukan penggunaan model komputer yang rumit untuk menghitung perkiraan pengaruh strategi pajak suatu perusahaan secara menyeluruh.

2. INOVASI KEUANGAN

Manajemen risiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi -pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.

Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak di antaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran oroduk risiko keuangan. Mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

3. KOMPETISI GLOBAL


Kompetisi global merupakan bentuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa Negara. Era globalisasi dan informasi ditandai dengan semakin meningkatnya jalur interkoneksi antar negara-negara di dunia. Akselerasi proses globalisasi difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang mentransformasikan masyarakat dunia menyambut era yang familiar dengan sebutan “era informasi”. Dalam era informasi, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat.  Oleh karena itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karna :
  • Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.
  • Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka
  • Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK

Alasan-alasan diatas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah.  Contohnya di Indonesia, pada pulau Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat local, karna kebanyaan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita Cuma bisa menikmati hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.

Selain era informasi, saat ini globalisasi juga sering disebut sebagai “era persaingan bebas”. Dalam era persaingan bebas atau kompetisi global maka tuntutan yang lebih tinggi dari standar yang ada terhadap kemampuan seseorang atau seseorang yang memiliki daya saing tinggi sangat diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata akan mampu bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya, seseorang dengan kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan yang memadai, maka dengan sendirinya akan tersingkir dari kompetisi global tersebut.


Kompetisi global juga ada kaitannya dengan perdagangan bebas (pasar global) akan memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu dunia tanpa batas. Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan kita bersaing baik didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global harus diartikan bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar.

Dampak Positif
  1. PekerjaanPekerjaan dianggap sebagai salah satu keuntungan yang paling penting, globalisasi telah menghadirkan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan masuk kedalam negara-negara berkembang untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini jelas memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan untuk penduduk dalam negara tuan rumah. Migrasi yang telah menjadi lebih mudah juga menyebabkan peluang pekerjaan yang lebih baik.
  2. Pendidikan. Dampak positif yang sangat penting yang telah membantu penduduk adalah penyebaran pendidikan. Dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia, yang bisa bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang lebih baik di tempat lain. Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda, bertemu dan belajar dari berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat terjadi karena globalisasi. Negara-negara berkembang adalah negara yang paling diuntungkan.
  3. Kualitas Produk. Perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat di pasar. Sebuah komoditas tertentu mungkin memiliki ratusan pilihan dengan harga yang berbeda-beda. Kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak kehilangan pelanggan. Sekarang pelanggan dapat berkompromi dengan kisaran harga tapi tidak dengan kualitas produk. Kualitas rendah dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
  4. Harga lebih murah. Globalisasi telah membawa persaingan sengit di pasar. Karena banyak produk-produk yang dapat dipilih konsumen, produsen hanya dapat bertahan ketika harga produk kompetitif. Ada kemungkinan bahwa setiap pelanggan dapat beralih ke produsen lain jika harga produk dibanderol terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsumen diuntungkan dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
  5. Bebasnya Arus Modal. Modal atau kapital merupakan tulang punggung setiap perekonomian, serta merupakan unsur yang sangat penting agar perekonomian berfungsi dengan benar. Sekarang mentransfer uang melalui bank dapat dilakukan hanya dengan mengklik sebuah tombol, yang dapat dilakukan karena adanya transfer elektronik, yang telah membuat hidup sangat nyaman. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi di negara-negara berkembang dengan mendirikan unit industri di luar negara asal mereka. Hal ini menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tuan rumah.
  6. Komunikasi. Teknologi informasi telah memainkan peran penting dalam membawa negara-negara menjadi lebih dekat dalam hal komunikasi. Setiap informasi dapat dengan mudah diakses dari sudut dunia manapun. Sirkulasi informasi tidak lagi hal yang sulit, serta bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara signifikan mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke berbagai informasi dan produk.
  7. Transportasi. Dianggap sebagai roda setiap organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai belahan dunia tidak lagi merupakan masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis transportasi yang tersedia, seseorang dapat dengan mudah memberikan produk kepada pelanggan yang terletak di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas infrastruktur lain seperti distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik telah menjadi sangat cepat dan efisien.
  8. Perdagangan Internasional. Transaksi dalam perdagangan internasional bukan hanya mencakup pembelian dan penjualan komoditas. Sekarang perdagangan internasional telah memperluas cakrawala dengan bantuan proses bisnis outsourcing. Kadang-kadang untuk berkonsentrasi pada segmen usaha tertentu, outsourcing layanan tertentu perlu dilakukan. Beberapa negara mempraktekan perdagangan bebas dengan pembatasan minimal pada kebijakan EXIM (ekspor-impor). Hal ini telah terbukti bermanfaat bagi bisnis.
  9. Kenaikan PDB. Produk Domestik Bruto, umumnya dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun. Seiring meluasnya pasar, ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah meningkat. Produsen menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari perekonomian berbagai negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan demikian, hasil akhir dalam hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB negara. Jika statistik dapat digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara berkembang telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.

Dampak Negatif
  1. Masalah Kesehatan. Globalisasi telah meningkatkan risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan baru terhadap epidemi. Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya adalah padang gurun Afrika, virus tersebut telah menyebar seperti api di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Makanan juga diangkut ke berbagai negara, dan ini adalah masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk makanan yang dapat menjadi busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan makanan berbeda di setiap negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk potensi membahayakan kesehatan.
  2. Kehilangan Budaya. Secara konvensional, orang dari suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi dari zaman dahulu. Dengan sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari suatu negara, budaya lama yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin beradaptasi dengan budaya negara yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti budaya asing, dan melupakan budaya lama mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan konflik budaya.
  3. Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata. Dikatakan bahwa orang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi tidak mampu mengurangi kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena itu kesenjangan antara elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung, yang akhirnya menimbulkan ketimpangan ekonomi.
  4. Degradasi Lingkungan. Revolusi industri telah mengubah pandangan ekonomi. Industri mengambil sumber daya alam dengan pertambangan, pengeboran, dll; yang membebani dan merusak lingkungan. Sumber daya alam terus menipis dan berada di ambang kepunahan. Deforestasi atau penggundulan hutan dipraktekkan karena tidak tersedianya lahan, sehingga secara drastis mengurangi wilayah hutan. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam lingkungan yang mengarah ke perubahan iklim dan terjadinya bencana alam.
  5. Disparitas. Meskipun globalisasi telah membuka jalan baru seperti lapangan pekerjaan dan pasar yang lebih luas, masih ada perbedaan/disparitas dalam perkembangan ekonomi. Pengangguran struktural diakibatkan oleh perbedaan/disparitas yang terjadi. Negara-negara maju memindahkan pabrik-pabrik mereka ke luar negeri di mana tenaga kerja murah tersedia. Negara tuan rumah menghasilkan pendapatan lebih sedikit, dan bagian terbesar dari keuntungan jatuh ke tangan perusahaan asing. Mereka membuat keuntungan besar sehingga menciptakan kesenjangan pendapatan yang besar antara negara maju dan negara berkembang.
  6. Kompetisi Sengit. Membuka pintu perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat. Ini telah mempengaruhi pasar lokal secara dramatis. Akhir-akhir ini standar hidup telah meningkat. Orang-orang siap untuk mengeluarkan uang tambahan untuk produk yang mungkin tersedia pada harga yang lebih rendah. Hal ini karena teknik pemasaran modern seperti iklan dan branding. Sebagai akibatnya para pemain lokal mengalami kerugian besar karena mereka tidak memiliki potensi untuk mengiklankan atau mengekspor produk mereka dalam skala besar. Oleh karena itu pasar domestik menyusut.
  7. Konflik. Setiap perekonomian ingin berada di posisi teratas dan menjadi pemimpin. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa tertinggi. Ini telah menimbulkan terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Tindakan seperti itu tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian ekonomi yang besar.
  8. Monopoli. Monopoli adalah situasi dimana hanya ada satu penjual memiliki suara dalam sebuah produk atau produk tertentu. Ada kemungkinan bahwa ketika suatu produk telah menjadi pemimpin di bidangnya, perusahaan dapat mulai mengeksploitasi konsumen. Karena tidak adanya pesaing, pemimpin mengambil keuntungan penuh dari penjualan produk, yang kemudian dapat menyebabkan praktek-praktek ilegal dan tidak etis. Monopoli adalah bencana karena memperlebar kesenjangan antara negara maju dan berkembang.


SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat


Akuntansi Internasional Bab 11. KASUS 11-1 Pengenalan Pemajanan

Anggota :
  1. Kartika Ratna Sari W (24212034)
  2. Shintya Permatasari   (26212989)
  3. Yodawan Saputra       (27212813)


Kasus 11-1
Anda bekerja pada perusahaan konsultan yang memberikan produk manajeman risiko bagi klien. Tugas anda adalah memberikan informasi pada perusahaan anda tentang klien yang membutuhkan produk anda. Anggaplah Imfosys Technologies, yang catatan dan laporan keuangannya dicantumkan di Apendiks 1-3, adalah klien yang dimaksud.

Diminta:
  1. Sebagai permulaan, gunakanlah laporan keuangan dan catatan tambahan Infosys 2006, lalu kenalilah pajanan sebanyak mungkin yang akan berdampak pada perusahaan. Pastikan untuk mengecek kembalitemuan anda dengan nomor halaman laporan keuangan yang menjadi acuan anda.
  2. Kenali pemajanan apa pun yang saat itu dicegah resikonya oleh perusahaan.



Jawab :
Menurut Kelompok kami

1. Mengenai dan mencari temuan mengenai Infosys dalam menanggapi dan 
    memberikan produk manajemen pada risiko bagi klien. 
  • Pertama, kami menjerlaskan Laporan keuangan PT Infosys tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dimana PT infosys juga memperluas praktik tata kelola perusahaan secara signifikan melampaui apa yang dibutuhkan oleh surat hukum, dan secara sukarela dikompilasi dengan persyaratan akuntansi US GAAP, serta merupakan perusahaan pertama yang mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan GAAP di delapan negara. Infosys fokus pada tata kelola perusahaan tidak hanya membawa visibilitas global untuk perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan pada perusahaan India lainnya untuk meningkatkan standar tata kelola mereka. Dengan hal ini kami menyimpulkan bahwa Infosys telah menyampaikan laporan keuangannya sesuai dengan standart yangberlaku sehingga laporan keuangan dapat dipercaya.
  • Kedua, kami menjelaskan zPT Infosys memiliki misi perusahaan adalah menyediakan solusi dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif bagi perusahaan-perusahaan diseluruh dunia dan visinya adalah membangun perusahaan global yang dihormati. Dalam laporan keuangan PT Infosys menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance  pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan Good Corporate Governance sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan.

Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan untuk membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu transparansi (transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), dan kewajaran (fairness). Dengan adanya penerapan GCG maka diperoleh lah manfaat untuk pihak internal maupun eksternal seperti : 
  1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaanserta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders,
  2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value,
  3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan  modalnya di Indonesia,]
  4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders's value dan dividen. 
Oleh karena itu, laporan keuangan PT Infosys tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dimana PT infosys juga memperluas praktik tata kelola perusahaan secara signifikan melampaui apa yang dibutuhkan oleh surat hukum, dan secara sukarela dikompilasi dengan persyaratan akuntansi US GAAP, serta merupakan perusahaan pertama yang mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan GAAP di delapan negara. Infosys fokus pada tata kelola perusahaan tidak hanya membawa visibilitas global untuk perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan pada perusahaan India lainnya untuk meningkatkan standar tata kelola mereka.


2. Kenali pemajanan apa pun yang saat itu dicegah resikonya oleh 
    perusahaan ?

Dari kedua pemajanan diatas hal ini menunjukan Bahwa perusahan PT. Infosys sedang menghindari resiko perusahaan yaitu dalam hal penyampaian laporan keuangan dan juga mengenai tata kelola perusahaan. Hal ini menunjukan keseriusan Perusahaan dalam menghadapi atau melakukan manajemen resiko untuk menghindari resiko-resiko yang besar serta meningkatkan kepercayaan klien terhadap baik produk maupun manajemen perusahaan PT. Infosys. 



SUMBER :
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2010, Akuntansi Internasional, Buku 1, Edisi keenam, Jakarta;Salemba Empat.

Akuntansi Internasional Bab 11. Manajemen Risiko Keuangan

Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi nyata dari ebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko. Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu bangkrut. Jika sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan.

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Tujuan manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko  individu adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.

Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :
  • Manajemen eksposur dapat membantu menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
  • Manajemen eksposur aktif memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
  • Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
  • Produk derivatif dapat memungkinkan dana pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau menjual instrument pokok


 
PERAN AKUNTANSI

Para akuntan manajemen memerankan peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.

Mengenali Risiko Pasar
Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.

Mengukur Trade Off
Mengukur trade off yang berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.

Manajemen Risiko di Dunia Nilai Tukar Mengambang
Dalam analisis ini ditekankan pada perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
  • Nilai tukar merupakan bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
  • Eksekutif keuangan yang berpengalaman menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risko eksternal yang paling sulit dan harus ditangani manajer keuangan.
  • Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.

Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas:
  1. Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
  2. Mengukur pemajanan perusahaan terhadap risiko bursa
  3. Merancang strategi perlindungan yang sesuai
  4. Membangun kembali manajemen risiko internal

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain.
Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.

Contract Forward Valas, Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
Future Keuangan, Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.

Opsi Mata Uang, Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.

SWAP Mata Uang, Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk:
  • Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
  • Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.




LINDUNG NILAI ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKUI

Ketika anak perusahaan asing dengan posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.

Sebagai contoh anggaplah bahwa anak perusahaan AS yang berlokasi di  Jepang memiliki posisi kewajiban terbuka bersih senilai JYP 135.000.000 pada 30 Sep. mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk memperkecil terjadinya kerugian translasi yang dipicu oleh apresiasi yen yang tidak terduga, perusahaan induk AS membeli kontrak berjangka untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai berjangka sebesar $0,008570. Nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
30 september spot                              = $ 0,008505
30 september 90 hari berjangka          = $0,008570
31 Des spot                                       = $0,008640
Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.

Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.

Di lain pihak, tampilan di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.

Jika pada tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang diutangkan  jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1 Des. Untuk menghindari menerima kurang  dari CAD 140.000 jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1 Sep  untuk mengirimkan  MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada pada 1 Des  dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.


BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING

Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing.kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.

Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.


PENGUNGKAPAN

Sebelum adanya ketetapan seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberikan para pembaca laporan, apakah atau sejauh manakah manajemen telah menjalankan kontrak derivative. Memperkirakan dampak yang mungkin terjadi terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas risiko yang dihadapi perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu proses perkiraan ini. Pengungkapan itu antara lain:
  • Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
  • Deskripsi pos – pos yang nilainya dilindungi.
  • Pengenalan  risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah.
  • Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai.
  • Jumlah yang tidak dimasukkan dalam pengkajian keefektifan lindung nilai.
  • Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai  akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar.
  • Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif yang digunakan selama periode ini.


Kendali Keuangan
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.

Poin kendali keuangan
Ada beberapa area di mana sistem evaluasi dapat berjalan lancer. Area-area in terdiri atas, tetapi juga tidak terbatas pada, bendahara perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kendali bendahara perusahaan memperkirakan kinerja program manajemen risiko pertukaran total. Perkiraannya antara lain lengukur semua pemajanan yang telah diatur, menemukan lindung nilai yang digunakan, dan melaporkan hasil dari lindung nilai. Sistem evaluasi seperti ini juga melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh bendahara perusahaan membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.


TOLAK UKUR YANG SESUAI

Tujuan dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Took ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang.

Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.

Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Biasanya jatuh di bawah yuridiksi departemen pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan sistem pengawasan serta sistem palaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dari hal di mana keuangan dan akuntansi perusahaan terkait erat.




SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Akuntansi Internasional Bab 12. Perpajakan Internasional dan Harga Transfer

KONSEP-KONSEP AWAL

Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
  1. Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya
  2. Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.



KEANEKARAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL

Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.

Jenis-jenis Pajak
  1. Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
  2. Pajak pungutan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
  3. Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara.
  4. Pajak perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang domestic dapat bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
  5. Pajak transfer/pengiriman merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.

Beban Pajak
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.

Sistem Administrasi Pajak
Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
  1. Sistem klasik, pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
  2. Sistem terintegrasi, pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.

Insentif Pajak Asing
Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.

Persaingan Pajak yang Berbahaya
Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.

Penyelarasan Internasional
Dengan adanya perbedaan dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.


PAJAK DARI SUMBER PENGHASILAN ASING DAN PAJAK GANDA

Setiap Negara mengklaim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalam wilayahnya. Namun demikian, filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.

Kredit Pajak Asing
Pajak asing dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

Batasan-batasan Kredit Pajak
Batasan-batasan kredit pajak asing tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini :
  • Pendapatan pasif
  • Pendapatan jasa keuangan
  • Pendapatan pajak pungutan yang tinggi
  • Pendapatan transportasi
  • Deviden untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10% hingga 50% 

Perjanjian Pajak
Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.

Pertimbangan Mata Uang Asing
Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah amerika serikat.


DIMENSI-DIMENSI PERENCANAAN PAJAK


Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
  1. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
  2. Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang


Pertimbangan Organisasional
Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan akan mendatangkan kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.

Perusahaan Asing Terkendali Dan Penghasilan subpart F
Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Aing yang dikendalikan dan provisi laba Subpart F. Laba Subpart F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.


Perusahaan-perusahaan Induk Lepas Pantai
Dalam situasi tertentu, perusahaan induk multinasional berbasis Amerika Serikat dengan operasinya yang berada di beberapa negara asing mungkin akan merasakan keuntungan karena memiliki beragam investasi asing melalui perusahaan induk negara ketiga. Keuntungan-keuntungan yang berhubungan denga pajak dari susunan organisasional perusahaan ini bisa meliputi:
  1. Penjaminan tarif pajak bersumber langsung yang bermanfaat pada deviden, bunga, royalti, dan pembayaran-pembayaran serupa lainnya.
  2. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada penghasilan asing hingga saat penghasilan tersebut dikembalikan ke perusahaan induk Amerika Serikat (yaitu dengan menginvestasikan kembali penghasilan tersebut di luar negeri).
  3. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada keuntungan dari penjualan saham dalam operasi anak cabang asing.


Keputusan-keputusan Pembiayaan
Tata cara dimana operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak dari utang, yang meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan daya pikat pembiayaan utang dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah lokal yang memerintahkan adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh perusahaan induk asing, peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini bisa mendapatkan akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk yang mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.

Perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.

Penyatuan Kredit Pajak
Penyatuan penghasilan dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.

Alokasi Akuntansi Biaya
Alokasi biaya internal diantara perusahaan-perusahaan kelompok merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.

Penetapan Harga untuk Lokasi dan Pengiriman
Lokasi dari sistem produksi dan distribusi juga memberikan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.

Menyatukan Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa mencapai integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah berikut:
  1. Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.
  2. Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap penasihat pajak.
  3. Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.
  4. Menjamin bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli begitu saja.
  5. Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.
  6. Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
  7. Mencari advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.
  8. Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.



PENETAPAN HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL : VARIABEL-VARIABEL YANG MENYULITKAN

Penetapan harga pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan harga di Amerika Serikat berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak, tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan untuk penetapan harga pengiriman.

Pertimbangan-pertimbangan Pajak
Jika   tidak   ditiadakan   oleh   undang-undang,   keuntungan   perusahaan   bias ditingkatkan dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan dari anak perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaan yang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman   intra perusahaan   didasarkan   pada   : harga   yang   terjaga   dan penetapan harga transfer.  Harga terjaga adalah salah satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
  1. Penetapan harga otomatis yang sebanding
  2. Penetapan harga jual kembali
  3. Penetapan harga untuk biaya tambahan
  4. Metode-metode penetapan harga lainnya

Persetujuan umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai  standar   yang  tepat  dalam   menghitung  keuntungan untuk   tujuan   pajak. Namun   negara-negara   memiliki   pandangan   berbeda   dalam   menafsirkan   dan mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional. Otoritas   pajak   diseluruh   dunia   sedang   menyusun   aturan-aturan   mengenai penetapan harga pengirtiman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapan utama yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan sistem   kontrol   multinasional.   Ketika   setiap   cabang   perusahaan   dinilai   sebagai   pusat keuntungan   tersendiri,   kebijakan   ketetapan   harga   tersebut   bisa   menghasilkan   ukuran performa   yang   menyimpang   dimana   pada   umumnya   menjadi   konflik   antara   target perusahaan pusat dan cabang.

Perhitungan Tarif
Tarif   barang-barang   impor   juga   mempengaruhi   kebijakan   penetapan   harga transfer  perusahaan multinasional. Jika sebuah  perusahaan mengeksport  barang kepada cabang perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangi beban tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.

Faktor-Faktor Kompetitif
Untuk menfasilitasi pendirian  cabang   perusahaan  diluar negeri,   perusahaan induk bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang sangat rendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala ketika cabang perusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya harga transfer yang rendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari dampak persaingan asing di pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit yang diperoleh dari suatu Negara dapat menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal, ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadang-kadang harga   transfer dapat  digunakan   untuk  melemahkan   cabang perusahaan pesaing.

Risiko Lingkungan
Perhitungan   persaingan   diluar   negeri   menuntut   beban   biaya   transfer   yang rendah untuk cabang perusahaan luar  negeri,  risiko   dari   inflasi harga tinggi mungkin sebaliknya. Inflasi mengikis daya beli kas perusahaan. Harga transfer yang tinggi untuk barang atau jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengen inflasi tinggi yang bisa menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.

Perhitungan Penilaian Performa
Kebijakan  penetapan   harga   juga   dipengaruhi  oleh   dampak   dalam   tindakan manajerial,   dan   sering   menjadi   penentu   utama   performa   perusahaan.   Jika   perusahaan cabang bebas menentukan harga transfer, para manajer mungkin tidak bisa menangani konflik antara apa yang terbaik untuk cabang perusahaan dan yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi dampak bagi manajemen perusahaan malahan  mungkin akan jadi buruk jika perusahaan pusat mendikte harga transfer dan mendasari alternatif yang dipandang berwenang dan tidak beralasan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh perusahaan pusat, maka profit desentralisasi kurang menguntungkan, karena manajer lokal kehilangan dorongan untuk bertindak demi keuntungan dari usaha lokal mereka.

Kontribusi Akuntansi
Manajemen akuntan bisa berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalam strategi   penetapan   harga   transfer.   Rintangan   adalah   menjaga   perspektif   global   ketika memetakan keuntungan dan biaya yang sesuai dengan keputusan harga transfer. Pertama yang terjadi adalah dampaknya pada keputusan dalam sistem perusahaan.


Mengukur sejumlah kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus diperhitungkan secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas adalah perhitungan dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-masing unit dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.


METODOLOGI PENETAPAN HARGA TRANSFER

Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.

Pasar Versus Biaya Versus
Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidak menjual diluar  pasar,   dan kegunaan mereka   akan mendorong efisiensi kegunaan   dari sumber-sumber   perusahaan   yang   jarang   digunakan.   Kegunaan   mereka   juga   disebut konsisten dengan orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.

Keuntungan   dari   pasar   berbasis  harga   transfer   harus   dititik   beratkan  pada beberapa kelemahan, salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak memberikan perusahaan keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau strategi persaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar menengah untuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan  multinasional  transaksi dimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah barang berharga,   sangat   mengandalkan   teknik   dari  cabang   perusahaan.   

Biaya   berbasis  harga transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :
  1. Mudah digunakan
  2. Berdasarkan data yang sudah ada
  3. Mudah menentukan otoritas pajak
  4. Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal


Prinsip Arm’s-Lenght
Ciri khas multinasional adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaan tersebut dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan harga berdasarkan arms price.

Metode Perbandingan Harga Bebas
Dalam pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yangdigunakan   dalam   persamaan   transaksi   antara   perusahaan   independen   atau   antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.

Metode Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode ini membahas tentang perbandingan harga.

Metode Harga Penjualan Ulang
Metode ini menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan harga penjualan akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi   pengeluaran   dan   profit   normal   kemudian   diambil   dari   harga   ini   untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.

Metode Penetapan Biaya Lebih
Merupakan sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kewnaikan harga biasanya mencakup :
  1. Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan dengan biaya tambahan eksport, piutang dan asset yang digunakan
  2. Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi, pergudangan,pengapalan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport. Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional

Metode Perbandingan Keuntungan
Menurut metode ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai yang berhubungan sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.

Metode Pembagian Keuntungan
Metode   ini   digunakan   ketika   patokan   produk   atau   pasar   tidak   ada.   Pembagian keuntungan   yang   dihasilkan   pada   transaksi   partai   yang   berkaitan   antar   cabang perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode perbandingan   pembagian   keuntungan   membagi   keuntungan   yang   dihasilkan   oleh transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.

Metode Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan negara yang memiliki undang-undang penetapan harga  transfer   lebih memilih metode   berbasis   transaksi   (bisa   dibandingkan   dengan   harga   bebas,   bisa dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).

Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan
Advance   Pricing   Agreements   (APAs)   adalah   sebuah   mekanisme   dimana otoritas   perpajakan   dan   multinasional   dengan   sukarela   merundingkan   metodologi penetapan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang untuk multinasional dan otoritas pajak.


PRAKTIK PENETAPAN HARGA TRANSFER

Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, seperti ukuran   industri,   kebangsaan,   struktur   organisasi,   tingkat   keterlibatan internasional, teknologi,  produk   atau   jasa,   dan   kondisi   bersaing.  Namun   dalam prakteknya   banyak ditemukan keseragaman dalam penetapan harga transfer.


MASA DEPAN
Teknologi dan ekonomi global menantang berbagai prinsip dimana didasarkan pada perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hak untuk memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakat dan bisnis kawasanya.

Pemerintah   diseluruh   dunia   mengharuskan   metode   penetapan   harga transfer berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbeda dikenakan pajak jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.

Bagaimana semua pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah perpajakan global sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih hebat dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini akan terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan pajak yang lebih hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah. Beberapa peneliti menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam menggunakan harga transfer untuk menentukan pemasukan yang wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini, keuntungan total multinasional cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap negara akan mengenakan pajak untuk setiap keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di masa depan akan menghadapi banyak tantangan dan perubahan.




SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat