RSS

BAHASA INDONESIA 2.Tugas 4 " Daftar Pustaka "

DAFTAR PUSTAKA

I. PENGERTIAN 

Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian.
Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.

II. CARA MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA

Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
  • Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
  • Ditempatkannya didepan nama kecil
  • Tahun Penerbitan
  • Judul Buku
  • Tempat Penerbitan
  • Nama Penerbit

Berikut ini beberapa panduan untuk menulis daftar pustaka yang baik:
1. Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk ditulis.
2. Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3. Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4. Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5. Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6. Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7. Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.

Berikut cara membuat Daftar Pustaka berdasakan acuannya :
A.BERDASARKAN BUKU
 
1. Nama pengarang dibalik (berdasarkan nama keluarga, nama belakang) kecuali nama Tionghoa. Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar.
Contoh:
- Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri
- Y.B. Mangunwijaya menjadi Mangunwijaya, Y.B.
- Cio Sin Kim tetap Cio Sin Kim

2. Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
- Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

3. Jika pengarang terdiri dari dua orang, nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua tetap. Di antara kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”. Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan).
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
4. Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan yang paling lama ke yang paling baru.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979.
- _________ . 1982.
- _________ . 1984.
Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c tanpa jarak.
Contoh:
- Bakri, Oemar. 1987a.
- __________ . 1987b.

5. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
- Johan, Untung. Tanpa Tahun.

6. Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Contoh:
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97 atau
- Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97

7. Laporan penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis dalam tanda petik.
Contoh:
- Noprisal, Hendra. 1984. “Pembangunan Ekonomi Nasional”.

8. Unsur-unsur keterangan seperti jilid, edisi, ditempatkan sesudah judul. Keterangan itu ditulis dengan huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik. Jika sumber acuan itu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan diindonesiakan, seperti “edition” menjadi edisi, “volume” menjadi jilid.
Contoh:
- Mochtar, Isa. 1983. Pengantar Ekonomi. Cetakan Kedua.
- Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product. Edisi Kedua.

9. Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainnya ditempatkan setelah judul atau keterangan judul (misalnya jilid, edisi, nomor majalah). Sesudah tempat terbit dituliskan nama penerbit dengan dipisahkan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan nama pengarang (ditempatkan pada lajur pertama), maka tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi.Daftar Pustaka tidak diberi penomoran. Pengurutannya berdasarkan nama pengarang.
Contoh:
Ananta Toer, Pramoedya. 2001. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.

Koentjaraningrat (Ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

B. BERDASARKAN MAJALAH

1. Nama pengarang, 
2. Tahun terbit, 
3. Judul artikel, 
4. Judul majalah, 
5. Bulan terbit (kalau ada),
6. Tahun terbitan yang keberapa (kalau ada), 
7. Tempat terbit.
Contoh:
Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”.Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta.

C. BERDASARKAN SURAT KABAR

1. Nama pengarang, 
2. Tahun terbit, 
3. Judul artikel, 
4. Judul surat kabar, 
5. Tanggal terbit, dan 
6. Tempat terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

D. BERDASARKAN ANTOLOGI

1. Nama pengarang, 
2. Tahun terbit karangan, 
3. Judul karangan, 
4. Nama penghimpun (Ed.), 
5. Tahun terbit antologi, 
6. Judul antologI 
7. Tempat terbit, dan 
8. Nama penerbit. 
Contoh:
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”.Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.


 III. CONTOH 




 IV. SUMBER