RSS

Akuntansi Internasional Bab 9. Analisis Laporan Keuangan Internasional

Investor, analisis riset ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporankeuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio.



TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA

Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Negara-negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis, dan cara-cara untuk melakukan bisnis. Keragaman ini berarti bahwa alat-alat bantu analisis yang efektif dalam salah satu yuridiksi bisa saja kurang efektif dalam yuridiksi lain. Analisis keuangan dan valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia. Sebuah pemeriksaan tentang Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB menyaakan bahwa definisi transparasi yang dibiasakan oleh para analis. Artinya, keputusan IASB berfokus pada tingkat pengungkapan berbeda dengan pengungkapan yang membantu menyingkap transaksi-transaksi yang mendasari ekonomis.

Selain konradiksi yang telah ada, iklim analisis keuangan dan valuasi internasional tetap meningkat dan keseluruhan pandangan bagi analisis adalah positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan persaingan yang meningkat diantar pemerintah-pemerintah nasional, pasar saham dan perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas perdagangan yang terus berlanjut. Dengan implementasi mata uang euro, bersama dengan kemajuan berkelanjutan dalam praktik-praktik pengungkapan korporasi Eropa, perbedaan antara analisis keuangan lintas-negara dan dalam-negeri terlihat tidak jelas. Strategi-strategi diversifikasi kas surat di Eropa sangat didasarkan pada sektor-sektorindustri alih-alih negara.



KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS

Palepu, Bernard, dan Healy memberikan suatu kerangka kerja yang berguna untuk analisis dan valuasi dengan menggunakan data laporan keuangan. Empat tahapan analisis dari kerangka kerja tersebut adalah 
  1. Analisis strategi bisnis
  2. Analisis akuntansi
  3. Analisis keuangan (rasio dan arus kas)
  4. Analisis prospektif (peramalan dan valuasi)
Kerangka kerja diatas dapat diterapkan pada banyak konteks keputusan termasuk analisis sekuritas, analisis kredit, serta analisis penggabungan dan akuisisi.



ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Analisis strategi bisnis merupakan langkah awal yang penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitiatif mengenai sebuah perusahaan dan pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sudut pandang yang menyeluruh. Dengan mengidentifikasikan poros-poros penggerak keuntungan yang utama dan risiko-risiko bisnis, analisis strategi bisnis membantu para analis untuk membuat perkiraan yang realistis. Prosedur-prosedur standar untuk mendapatkan informasi bagi analisis strategi bisnis meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan terbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis, dan para profesionalkeuangan. Penggunaan informasi-informasi tambahan, seperti World Wide Web, persatuan dagang, pesaing, konsumen, pelapor, perunding, pembuat aturan, dan pers menjadi lebih umum. Akurasi, reliabilitas, dan relevansi dari setiap informasi yang didapatkan juga harus dievaluasi.

Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit di beberapa negara karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya tentang perkembangan makro-ekonomi. Pemerintah di negara-negara maju kadang menyalahkan penerbitan statistik ekonomi yang salah atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik ketika jumlahnya tidak menguntungkan, atau bahkan memalsukan angka-angka ekonomi mereka.

Mendapatkan informasi industri juga sulit di banyak negara dan kuantitas serta kualitas informasi perusahaan juga sangat berbeda. Ketersediaan informasi khusus perusahaan sangat rendah di banyak negara ekonomi berkembang.

Rekomendasi Untuk Analisis
Batasan data membuat analisis strategi bisnis sulit untuk dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tradisional. Sering kali, kunjungan siperlukan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri serta perusahaan benar-benar beroperasi, khususnya di negara-negara pasar berkembang. World Wide Web juga menawarkan akses cepat untuk informasi yang akhir-akhir ini tersedia atau sulit untuk didapatkan.



ANALISIS AKUNTANSI

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil laporan sebuah perusahaan mencerminkan realitas ekonominya. Analis perlu menilai kebijakan dan perkiraan akuntasi perusahaan tersebut, dan menilai sifat dan tingkat fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan.

Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian yang terkait dengan akuntansi,karena merekalah yang tahu paling banyak mengetahui kondisi operasi dan keuangan perusahaannya. Fleksibilitas dalam laporan keuangan penting dikeyahui karena hal ini memungkinkan para manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang sangat menggambarkan keadaan operasi perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa penghasilan yang dilaporkan sering kali digunakan untuk mengevaluasi kinerja manjerial mereka.

Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitasakuntansi suatu perusahaan :
  1. Mengidentifikasikan kebijakan akuntansi yang utama
  2. Menilai fleksibilitas akuntansi
  3. Mengevaluasi strategi akuntansi
  4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan
  5. Mengidentifikasikan potensi tanda bahaya
  6. Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi

Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan, dan audit sangatdramatis. Karekteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkandan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan dan ruang lingkup diskresi manajemenatas pelaporan keuangan.Kualitas pengungkapan dan tingkat keyakinan audit harus diamati dengan sangat ketat padasaat melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatankaki kebijakan akuntansi cukup terbatasjumlahnya dalam beberapa laporan tahunan perusahaanJerman. Lingkungan audit jerman sangat berbeda dibandingkan dengan lingkungan di negera-negaraseperti Inggris dan Amerika Serikat. Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalukomprehendif dan rumit bila dibandingkan dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat, danpara manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi auditor untuk menanyakanpernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan menerima. 

Auditor eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akutansidipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastkan para auditoruntuk tetap independen dalam praktiknya. Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimanapengukuran akuntansi, pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara dramastis biladibandingkan dengan praktik akuntansi di negara-negara Anglo-Amerika.Saran-saran untuk para analisisPada saat melakukan analisis, para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemenuntuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaandi negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.Akhirnya teknologi komunikasi baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahapriset keuangan.

Saran bagi Analis
Ketika melakukan analisis terhadapa perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Kebijakan akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa dengan IAS/standar lain yang diterima secara umum, tetapi manajer sering kali memiliki kebijaksanaan yang besar dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.



ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL

Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas menggunakan perbandingan alat rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,perbandingan rasio suatu perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa tolak ukur yang absout. Analisis ini memberikan mendalam pada arti relative dan komparatif dari artikel-artikel laporan keuangan dan bisa membantu mengevaluasi efektivitas operasional direksi, kebijakan penanaman modal, pembiayaan, dan penyimpanan pendapatan.

Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dihadapi dalam mengaalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional.
  1. Apakah pebedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikandalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda
  2. Bagaimana perbedaan dalam budaya local dan kondisi persaingan memengaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’ ?
Bukti ekstensi mengungkapkan perbedaan-perbedaan antar-negara yang besar dalam profitabilitas, leverage-komposisi kewajiban, dan rasio laporan keuangan lainnya jumlah yang merupakan hasil dari faktor-faktor akuntansi dan non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaanprinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK olehemiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
  1. Depresiasi dan amortisasi
  2. Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi
  3. Pajak tangguhan
  4. Pensiun
  5. Translasi mata uang asing

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkanperbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkandengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan labalebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SECmengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan. Para analis sering kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebihdapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yangsedang dianalisis. Analisis arus kasAnalisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan.Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS danstandar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yangberkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Mekanisme untuk mengatasinyaBeberapa pendekatan bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansiasing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lainyang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi disekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yangberlokasi di negara-negara tersebut.

Analisis Arus Kas
Analisis ini memberikan pemahaman mengenai arus kas dan manajemen sebuah perusahaan. Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP Amerika Serikat, GAAP Inggris, IFRS, dan standar-standar akuntansi di negara-negara lain yang jumlahnya terus berubah. Analisis Arus Kas berguna dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran berdasrkan penghasilan.

Mekanisme Penanggulangan
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasiperusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatanadalah memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana tersedia cukupinformasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.




ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL

Analisis prospektif menggunakan dua langkah: perhitungan perkiraan dan valuasi.
  1. Dalam perhitungan perkiraan, analis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. 
  2. Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalam banyak keputusan bisnis. Banyak pendekatan valuasi yang digunakan, mulai dari analisis arus kas sekarang hingga teknik-teknik yang lebih sederhana berdasarkan pada kelipatan berbasis-harga. Kelipatan valuasi ini digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan.



MASALAH-MASALAH LAIN


Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
  1. Akses informasi
  2. Ketepatan waktu informasi
  3. Hambatan bahasa dan terminologi
  4. Masalah mata uang asing5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan 


Ketepatan Waktu dari Sebuah Informasi
Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan, laporan tahunan, pengarsipan aturan, dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda di setiap negara. Walaupun laporan keuangan kuartal merupakan sebuah praktik yang diterima secara umum di Amerika Serikat, tidak demikian di tempat lain. Kelambatan laporan keuangan juga bisa diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal laporan audit sering kali dianggap sebagai sebuah indikasi tentang kapan informasi keuangan sebuah perusahaan tersedia untuk publik.

Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Dilaporkannya menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.

Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata uang di mana perusahaan mereka berjalan. Bagi para pembaca dii Amerika Serikat yang terbiasa dengan mata uang dolar, analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan mentranslasikan neraca mata uang asing ke mata uang domestik. Rasio keuangan yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan presentase merupakan kebebasan mata uang.




ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode kuntansi yang dirasa tidak tepat. Sebuah akibat wajar dari penilaian kualitas ini adalah penilaian kredibilitas informasi yang diberikan, tanpa bergantung pada aturan-aturan pengukuran yang digunakan.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisinesi ke dalam laporan keuangan. Auditor memiliki keuntungan komparatif dalam memastikan bahwa representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan. 

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti, atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi, tapi tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit. Pelaksanaan standar-standar audit dan perubahan-perubahan audit terbukti suit pada tingkat internasional. Standar-standar yang dikembangkan secara profesional biasaya yang lebih umum, politik internasional dan pengakuan diplomatis. Dalam analisis terakhir, kredibilitas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Selanjutnya dalah masalah mengenai kkualifikasi dan lisensi auditor. Persyaratan pendidikan untuk kualifikasi profesional sangat sederhana . Yang akhirnya, nilai seorang auditor terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.

Mekanisme Penanggulangan
Setelah melihat laporan audit yang berbeda-beda di setiap negara dalam isi informasinya, maka perlu adanya upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam audit. Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh beberapa organisasi-organisasi anggota IFAD yaitu IFAC, IASB, IOSCO, Bank Dunia, OECDA, dan IMF serta European Community pada tingkat regional.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Lalu, efektivitas sistem kontrol internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem "periksa dan perhitungkan" yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh uditor luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.

Faktor lainyang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah keamanan dalam sistem informasi perusahaan terkomputerisasi menjadi hal yang "wajib" diawasi. Sarbanes-Oxley Act (SOX) membuat undang-undang yang menempatkan beban pada direksi dan auditornya untuk menciptakan sebuah lingkungan kerja yang :
  1. Memperkecil konflik kepentingan,
  2. Memperkuat transparasi, reliabilitas dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan yang lebih besar, dan
  3. Meningkatkan kemandirian di antara direksi, dewan direktur dan auditor, para pemain kunci dalam alat-alat bantu pelaksanaan yang ada kepada pengatur pasar dan mencoba untuk memperkecil keentingan penanam modal di depan perilaku berdasarkan transaksi dari penasihat penanam modal dan bank-bank penanam modal.
Faktor-fakto lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan pengakuan serta pentingnya audit internal adalah :
  1. Akuntabilitas direksi perusahaan yang makin meningkat
  2. Menignkatnya kompleksitas organisasi, khususnya pada perusahaan-perusahaan multinasional
  3. Bnamyaknya penggabungan, akuisisi, dan restrukturisasi perusahaan
  4. Meningkatnya penggunaan pembayaran elektronik dan transfer-transfer untuk tujuan terlarang
  5. Kepercayaan yang makin meningkat pada audit internal oleh auditor-auditor luar
  6. Meningkatnya persyaratan regulasi untuk kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX


Organisasi Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh IAI, bertanggung jawab untuk :
  • Memberikan pada tingkat professional aktivitas perkembangan professional yang komprehensif, standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi
  • Meneliti, menyebarkan, dan mempromosikan kepada anggotana dan kepada semua orang di seluruh dunia, pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan audit internal, termasuk control internal dan subjek-subjek yang terkait
  • Mengumpulkan auditor internal dan memberikan pendidikan dalam bidang audit internal
  • Mengadakan pertemuan di seluruh dunia untuk mendidik anggota-anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal karena praktik tersebut ada di seluruh dunia


REFERENSI :
Choi, Freerick D. S, Meek, Gary K, Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi Keenam (Jakarta:Salemba Empat 2010), hal.84-123.

Akuntansi Internasional Bab 8. Standar Audit dan Akuntansi Global

Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. 

Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan persoalan. 

Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.



SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan  bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
  • Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
  • Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
  • Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
  • Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
  • Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Singkatnya, sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.

Kritik Terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-Komite Standar Akuntansi Internasional dibentuk), kritik tersebut antara lain :
  • Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
  • Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
  • Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan  ‘standar overload’. Perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanan-tekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit untuk memenuhi tuntutan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan biaya opini.
  • Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik. untuk perusahaan-perusahaan seperti ini, standar yang disusun untuk memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pasar modal dunia tidaklah harus rumit dan menuntut banyak penyajian detail.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan laporan keuangan lintas batas negara. Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas-negara : 
  1. Rekonsilias 
  2. Pengakuan bersama (yang juga dikenal sebutan ‘reciprocity’-timbal balik).
Dengan adanya rekonsiliasi, firma – firma dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara  critical accounting measure – pengukuran akuntansi kritis (misalnya laba bersih dan ekuitas pemegang saham) yang berlaku di negaranya dan di negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapkan satu perangkat penuh laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda. Rekonsiliasi hanya memberikan ringkasan atau gambaran keseluruhan dari perusahaan yang bersangkutan. Pengakuan bersama dapat terjadi ketika regulator dari luar negeri menerima laporan keuangan milik firma asing yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip di negara asal firma tersebut.

Evaluasi
Opini-opini ang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah negara yang menggunakan IFRS mabertambah dan kemajuan dalam proses harmnisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. 

Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap negara mengenai faktor pokok yang menyebabkan adana variasi dalam praktik akuntansi, prngungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di seluruh dunia. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi international dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.



BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

Secara ringkas adapun beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan Standar Akuntansi Internasional, yaitu pada :
  • Tahun 1959 – Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
  • Tahun 1961 – Groupe d'Etudes yang terdiri atas profesional akuntan aktif, di bangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
  • Tahun 1966 – Accountants International Study Group dibentuk oleh institusi Internasional Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
  • Tahun 1973 – International Accounting Standards Cimmittee (IASC) didirikan.
  • Tahun 1976 – Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi di Perusahaan Multinasional yang berisi arahan mengenai ‘Pengungkapan Informasi’.
  • Tahun 1977 – International Federation of Accountants (IFAC) didirikan & Kelompok para ahli ditunjuk oleh Dewan sosial Ekonomi Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan empat bagian tentang  standar akuntansi internasional.
  • Tahun 1978 – Commission Of European Community mngeluarkan pedoman Keemp sebagai tindakan pertama terhadap penyelarasan akuntansi Eropa.
  • Tahun 1981 – ISAC mendirikan kelompok – kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
  • Tahun 1987 – International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada konferensi tahunannya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
  • Tahun 2001 – Interntional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC dan mengemban tanggung jawabnya. Standar IASB, dikenal juga dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) terdiri atas IAS yang diterbitkan oleh IASC.
  • Tahun 2002 – IASB dan FASB menandatangani "Norwalk Agreement".
  • Tahun 2003 – European Council menyetujui pengembangan Keuangan.
  • Tahun 2004 – Australian Accounting Standards Board mengumumkan pengadopsian IFRS  sebagai standar akuntansi australia.
  • Tahun 2006 – IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya. Lalu, mengeluarkan pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan pedoman Kedelapan. Serta, SEC mrngajukan penghapusan pernyataan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.




IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi internasional dalam memajukan penyelerasan akuntansi internasional:
  1. International Accounting Standards Board (IASB)
  2. Commission of the European Union (EU)
  3. International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
  4. International Federation of Accountants (IFAC)
  5. United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
  6. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)

IASB mewakili kepentingan dan organisasi sektor swasta. EU Commission, yang disebut juga European Commission (EC), Kelompok Kerja OECD dan ISAR merupakan kesatuan politik yang mendapatkan kekuatan mereka dari perjanjian internasional. Aktivitas utama IFAC adalah menerbitkan arahan teknis dan profesional serta memajukan pengadopsian keputusan IFAC dan IASB. IOSCO memajukan peraturan tingkat tinggi, termasuk standar akuntansi dan pengungkapan tingkat tinggi untuk perdagangan dan pencarian modal lima batas, dan masih banyak badan-badan lainnya yang memiliki wewenang.



INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukrisasi pada tahun 2001. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
  1. Mengembangkan, untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan – perusahaan di pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar – standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan no (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional.

Selama dasawarsa pertama berjalannya IASC, standar akuntansi internasional disusun hanya sebagai gambaran, bukan sebagai ketentuan. Standar awal ini menyusun praktik akuntansi yang serupa di setiap negara dan meniadakan praktik yang berbeda.  

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang koprehensif dari standar-standar berkualitas. Tinjauan ulang IOSCO akan Standar Inti dimulai tahun 1999 dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC untuk pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru
IASB yang distrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001, Kepengurusan IASB setelah diubah antara lain :
  1. Dewan Pengawas. IASB memiliki 22 pengawas : enam dari Ameika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya (wilayah yang menjadi objek pembangunan seluruh keseimbangan geografis).
  2. Badan Pengurus IASB. Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuangan dalam berbisnis. Badan ini bertanggungjawab akan hal-hal teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan Standar Akuntansi Internasional, Standar Laporan Keuangan Internasional, serta Exposure Draft Internasional.
  3. Dewan Penasihat Standar. Memiliki anggota sebanyak tiga puluh orang atau lebih yang memiliki latar belakang tempat an pendidikan yang berbeda ang ditunjuk selama tiga tahun masa jabatan yang dapat diperpanjang. Tanggung jawabnya ialah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama.
  4. International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC). Terdiri dari dua belas anggota . IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan mengenai perihal-perihal dalam pelaporan secara spesifik dibahas di IAS dan IFRS, serta menerbitkan interpretasi tersebut.


Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
Penandatanganan "Norwalk Agreement" tahun 2002 oleh IASB dan U.S.Financial Accounting Stndards Board (FASB) mejadi simbol komitmen dari penyusunan standar di setiap negara untuk bergabung dan membentuk susunan standar akuntansi internasional.

Respons U.S.Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
SEC menyatakan bahwa syarat harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima.
  1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  2. Standar terebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan komparabilitas dan transparasi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengungkapan penuh.
  3. Standa tersebut harus diterapkan dan diinterpretasikan secara teliti.




UNI EROPA

Berbeda dengan IASB, yang tifak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh negara yang menjadi anggota. Adapun cita – cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita – citana ini, Uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
  • Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa
  • Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif
  • Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan – perusahaan yang terdaftar
Komite Eropa kemudian menyusun program penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman keempat, mensyaratkan bahwa laporan keuangan harus diaudit. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang sebanding dan seimbang dalam laporan keuangan mereka.

Pedoman ketujuh, membahas masalah laporan keuangan konsolidasi. Pedoman ini menuntut konsolidasi pada kelompok perusahaan di atas tingkst tertentu, menspesifikasi pengungkapan dalam catatan dan laporan direksi, serta mensyaratkan audit. 

Pedoman kedelapan, menyentuh beragam kualifikasi orang berwenang dan profesional untuk melakukan  audit yang secara hukum dibutuhksn (statutory). Intinya pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor.



  
INTERNATIONAL ORGANIZATION OF SECURITIES COMMISSIONS (IOSCO)

International Organization of Securities Commissions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk:
  • Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil , efisien, dan baik.
  • Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
  • Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
  • Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.


Secara bersama, anggota IOSCO bertanggung jawab mengatur lebih dari 90% pasar sekuritas global. Komite teknis IOSCO memusatkan perhatian pada pengungkapan dan akuntansi multinasional. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi proses dimana penerbit efek kelas dunia dapat menambah modal dengan cara yang paling efektif dan efisien di semua pasar modal dimana tuntutan investor dapat terjawab serta bekerja sama dengan IASB.



INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANTS (IFAC)

IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan public dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.




KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTAR PEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA – BANGSA DALAM INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)
ISAR  didirikan pada tahun 1982 dan satu – sat
unya kelompok kerja antarpemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. Cita – citanya adalah memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.




ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)

OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional dalam wilayah OECD, yang kegiatan pentingnya adala memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta yang telah membangun kecenderungan untuk melakukan tindakan kontradiktif dengan keinginan anggotanya.




REFERENSI :
Choi, Freerick D. S, Meek, Gary K, Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi Keenam (Jakarta:Salemba Empat 2010), hal.45-73.

Akuntansi Internasional Bab 7. Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga

PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA

Dalam perubahan harga dikenal 2 istilah, yaitu pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik.

Pergerakan harga umum adalah suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
  • Penyebab inflasi :
  • Kebijakan moneter
  • Kebijakan fiscal
  • Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
  • Penyebaran inflasi international

Pergerakan harga spesifik Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang  disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Laju inflasi lokal mempengaruhi kurs valuta asing yang digunakan untuk mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestic. Selama periode inflasi, nilai aktifa yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. 
Laba yang dinilai lebih tinggi pada gilirannya akan menyebabkan : 
  • Kenaikan dalam proporsi pajak.
  • Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
  • Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
  • Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. 
Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena beberapa alasan :
  • Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
  • Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
  • Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN?

Dari sudut pandang manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut:
  • Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan,
  • Anggaran yang menjadi dasar pengukuran, dan
  • Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.

Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut:
  • Kenaikan pajak yang sebanding,
  • Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham,
  • Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan
  • Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba).

Alasan-alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit, sebagai berikut:
  • Pengaruh perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
  • Penanganan masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah tersebut.
  • Pernyataan manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan  mengeluarkan informasi keuangan yang membahasa masalah tersebut.

JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI

Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.

PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM

Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.

Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).

Rumus yang digunakan adalah:
GPLC / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC
Keterangan :
GPL    =  Indeks harga umum
c        =  Tahun berjalan
td       =  Tanggal transaksi
PPE    =  Setara daya beli umum

PENYESUAIAN BIAYA-KINI

Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional, yaitu:
  • Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
  • Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode  (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.

BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM

Berikut ini kebijakan akuntansinya :
  • Dasar Penyajian
  • Komparabilitas
  • Persediaan
  • Aset Tetap
  • Penyusutan
  • Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
  • Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
  • Laba atau rugi dari posisi moneter


PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA

AMERIKA SERIKAT
Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
  • Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
  • Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
  • Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
  • Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
  • Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
  • Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini
  • Pendapatan per saham
  • Dividen per saham dari saham biasa
  • Harga pasar per saham dari saham biasa
  • Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
  • Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan

INGGRIS
Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam pelaporan:
  • Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
  • Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
  • Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.

BRASIL
Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai:
  • Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan
  • Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil


INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB)

IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih. Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan:
  1. Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah dilakukan.
  2. Model penilaian aset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini)
  3. Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun pelaporan.
  4. Laba-rugi moneter bersih tahun berjalan.

HAL-HAL TERKAIT INFLASI
  • Laba dan Rugi Inflasi
  • Laba dan Rugi Modal
  • Inflasi Asing



Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.