RSS

Akuntansi Internasional Bab 6. Translasi Mata Uang Asing

ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING

Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pemaba informasi mengenai operasional perusahaan global. Untuk itu, laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut transali mata uang asing (translation). 

Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan  dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam satu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya. 

Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing :



  1. Mencatat transaksi mata uang asing ;
  2. Memperhitungkan efekna perusahaan terhadap tanslasi mata uang ; dan
  3. Berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Untuk tujuan pembukuan, aset tau kewajiban mata uang asing dikatakan rentan risiko keuangan jika tingkat perubahan pada mata uang asing yang ditranslasikan menyebabkan perubahan pada (laporan) padanannya mata uang induk perusahaan.


LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI


Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter. Neraca mata uang asing ditranslasikan terhadap pendanaannya mata uang domestik oleh nilai tukar mata uang asing: harga satu buah unit mata uang diartikan dalam mata uang lainnya. Peserta pasar termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkanoleh jaringan komunikasi modern. pasar translasi matauang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (seperti dari importir ke eksportir). Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau di pasar swap. Pembelian/penjualan mata uang asing di tempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja. 

Kurs pada pasar spot bersifat langsung atau tidak langsung. Pada translasi langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata uang domestik yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit ata uang asing. Kurs di pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, antara lain :

  • Perbedaan tingkat inflasi antar negara,
  • Perbedaan pada saham nasional, dan
  • ekspektasi mengenai arah mata tingkat mata uang selanjutnya.
Neraca hasil translasi mata uang asing bisa dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung. Padanannya mata uang domestik didapatkan dengan cara mengalikan neraca mata uang asing dengan nilai tukar mata uang asing secara langsung atau membagi neraca mata uang asing dengan translasi tidak langsung. Sebagai gambaran, anggap saja neraca kas cabang AS yang beralokasi di Bombay (india), pada 31 januari adalah INR 1.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut :


INR1.000.000 x $0,02232 = $22.320
atau
INR1.000.000 : INR44,8 = $22.320 

Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi di pasar ini mendapatkan potongan di pasar spot. Pasar forward dan pasar spot sering menawakan bid (penawaran) dan ask (permintaan). Translasi bid adalah apa yang dibayar oleh perantara mata uang asing kepada anda untuk mata uang asing. Translasi ask adalah tingkat dimana perantara akan menjual mata uang asing kepada anda. Perhitungannya adalah :

Premi forward (potongan) = kurs forward-kurs spot/kurs spot x 12/n

ket : n = jumlah bulan dalam kontrak pasar forward. 

Berikut di bawah ini contoh translasi mata uang asing pada pasar spot dan forward yang diambil dari situs www.federalreserve.gov
      

Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 237

Berikut di bawah ini Istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
 
(lanjutan)
Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 238-239



MASALAH

Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan lebih sulit daripada mentranslasikan per inchi atau kaki terhadap padannya mterik tersebut. Namun, biar bagaimanapun nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.


EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING

Tiga kurs translasi di bawah yang dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, antara lain :
  1. Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
  2. Kurs historis, adalah translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
  3. Kurs rata-rata, adalah nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini. Oleh karena itu kurs ini hanya erupakan variasi pada kurs historis atau saat itu.
Penggunaan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan padanannya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dengan fluktuasi dalam nilai tukar mata uang asing di antara periode pelaporan. Lalu, penggunaan kurs saat ini menimbulkan keunutngan atau kerugian. 

Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi, antara lain :
  1. Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
  2. Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
Terdapat tiga permasalahan utama yang berhubungan dengan tingkat fluktuasi translasi mata uang, antara lain :
  1. Nilai tukar bagaimana yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik?
  2. Aset dan kewajiban dengan mata uang asing mana yang terkena nilai tukar mata uang asing?
  3. Bagaimana perhitungan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing?
Berikut dibawah ini Gambar tipe penyesuaian tukar-menukar.

Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 241


Transaksi Mata Uang Asing
Transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing. 

Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan sat mata uang akaan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut di bawah ini kriteria mata uang fungsional.
Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 242-243

FAS No.52, keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
  1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
  2. Pada tiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang asing selain mata uang fungsional pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tukar saat itu.

Prespektif Transaksi Tunggal
Pada prespektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil/tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal. Berikut tabel di bawah ini contoh, pencatatan perusahaan AS prespektif transaksi tunggal.
Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 244-245

Prespektif Transaksi Ganda
Pada prespektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yyang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Berikut tabel di bawah ini contoh, pencatatan perusahaan AS prespektif transaksi ganda.
Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 245


TRANSLASI MATA UANG ASING

Metode translasi mata uang asing dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe :
  1. Metode nilai tukar tunggal, untuk mengembalikan neraca asing ke dalam padanannya mata uang domestik.
  2. Metode nilai tukar mata uang ganda.
Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui. Berikut dibawah ini ringkasan cara spesifik untuk neraca item.
Sumber : International Accounting. Frederick D.S Choi, Gary K. Meek. 2010. Hal 246

Pada metodetunggal, laporan keuangan operasional asing (yang dilihat oleh induk perusahaan sebagai satu kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis. 

Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
  • Metode Current-Noncurrent, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
  • Metode Moneter-Nonmoneter, menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter ditranslasikan dalam kurs historis. Oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan padanannya mata uang domstik yang merefleksikan nilai yang dapat dicapai atau nilai penyelesaian. Metode ini juga bergantung pada skema klasifikasi untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. 
  • Metode kurs sementara, dengan metode ini translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja atau dengan kata lain translasi mata uang asing disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Pada metode ini,item moneter seperti kas, piutang , dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini memberikan banyak keuntungan dan kerugian. 
Kurs Saat Ini yang Sesuai
Nilai tukar mata uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekoomi sedalam mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu. terkadang sebuah negara mengaplikasikan nilai tukar berbeda terhadap transaksi yang berbeda. Dalam situasi seperti itu, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada. Beberaapa kemungkinan berikut ini yang disarankan antara lain:
  1. Nilai tukar pembagian dividen,
  2. Nilai tukar pasar-bebas, dan
  3. Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasika dengan impo dan ekspor.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
  • Penangguhan, meniadakan penyesuaian translasi mata uang asing pada pencatatan lancar biasanya dianjurkan karena penyesuian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan pada mata uang domestik padanannya pada aset bersin anak perusahaan tidak akan diakui dan tidak memiliki efek pada arus kas mata uang loka yang dijalankan oleh asing.
  • Penangguhan dan Amortisasi, beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta amortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Di sini, translasi mat uang asing keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi terhadap masa penggunaan aset, berarti, ianggap sebagai laba dengan cara yang sesuai dengan beban depresiasinya.
  • Penangguhan Sebagian, pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja. 
  • Tidak Ada Penangguhan, pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi. Pilihan ini memandang segala tipe penangguhan adalah palsu dan salah. 

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

  • Pra-1965, sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent.
  • 1965-1975, ARB No.43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Translasi mata uang asing seluruh pembayaran an penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan tersebut memberikan pilihan bagi perusahaan dalam ARB No.43.
  • 1975-1981, Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumya, FASB mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing ASdalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara.
  • 1981-sekarang, Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. Kebanyakan 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS No.8, meminta untuk mengubahnya. 


GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21

FAS No.52 dan Versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
  1. Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional).
  2. Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. 

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. 

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuanna dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini. 


PERMASALAHAN PERHITUNGAN
  • Prespektif Laporan 
  • Harga Perolehan
  • Laba Terkelola


TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh dibawah nilai aslinya. Pada saat yang bersamaan laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan depresiasi biaya. Metode kurs sementara memeiliki batasan tersendiri, yaitu : Translasi mata uang asing pada kurs historis akan bernilai hanya jika tingkat inflasi antara negara tempat anak perusahaan dan negara induk perusahaan berkorelasi negatif dengan nilai tukar.




REFERENSI :

Choi, Freerick D. S, Meek, Gary K, Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi Keenam (Jakarta:Salemba Empat 2010), hal.231-266.



1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kak ini ada pdfnya ga ?

Posting Komentar