KUTIPAN
I. PENGERTIAN
Kutipan adalah pengulangan
satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip
terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh
(diselingi
dengan) tanda kutip.
Atau secara sederhananya,
Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Penulisan
sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan
pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Sekarang Anda akan mempelajari
pencantuman kutipan dengan pola Harvard.
II. CARA MENGUTIP
Sebelum kita membuat kutipan ada baiknya kita mengetahu hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengutip :
1. Cantumkan
nama pengarang dan tahun terbit dengan format sebagaimana yang telah disebutkan.
2. Untuk
kutipan langsung, nomor halaman harus disebutkan.
3. Untuk
kutipan tidak langsung, nomor halamannya bisa disebutkan atau bisa juga tidak disebutkan.
4. Gunakan
tanda baca “.” di antara tahun dan nomor halaman, diketik tanpa spasi.
Setelah kita tau apa yang harus diperhatikan dalam membuat kutipan, berikut ini merupakan cara membuat kutipan :
1. Kutipan
Tidak Langsung adalah
kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/sumber lain yang penyajiannya dengan bahan sendiri .
Contoh :
Sehingga ada
3 kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya yaitu barang
komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas.
2. Kutipan Langsung adalah
kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan
susunan kata - katanya
maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih,
diketik ber spasi 1 (satu) dengan mengosongkan
lima ketik dari garis batas / margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda
kutip.
Contoh :
Menurut
Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan
Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima diperoleh oleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kakayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
II. JENIS-JENIS KUTIPAN
1. Kutipan
Tidak Langsung
Kutipan
tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil
karya, atau pendapat orang lain yang
penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau
kalimat penulis/peneliti sendiri.
Dalam
pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman. Paling
sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam mengutip
secara tidak langsung. Pertama,
dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
2. Kutipan Langsung
Kutipan
langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasilkarya, atau
pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip).
Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama,
sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan
nomor halamannya.
- Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari tiga baris, kutipan tersebut diketik dengan jarak dua spasi dan diberi tanda petik.
- Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik pada garis baru, sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dan tanpa tanda petik: Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
III. CONTOH KUTIPAN
Contoh
kutipan dalam teks:
- Buku/karya
tulis oleh seorang pengarang
Kutipan Langsung
One eminent
scholar argues that “the Confucian-Islamic connection...has emerged to
challenge Western interests, values and power”
(Huntington 1993, 45)
Kutipan tidak Langsung
huntingtion
(1993, 45) argues that ”the Confucian-Islamic connection...has emergad to challenge
Western interests, values and power”
Kutipan Langsung
Menurut Gorys Keraf
dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu
bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Kutipan tidak Langsung
Seperti dikatakan oleh
Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang
bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat
penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
IV. SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar