Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam
teknologi terus-menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan
ketentuan pelaporan internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional
secara terus-menerus, mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan
terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak
nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas
yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan
variabel yang memperumit keputusan manajemen.
Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet,
konferensi video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi,
dan pendanaan. Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung
semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan
tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan
privatisasi, insentif biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global
melalui usaha patungan (joint ventures) dan kaitan strategic lainnya. Hal
tersebut mendorong manajemen perusahaan multinasional untuk tidak hanya
menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga
menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
PEMODELAN BISNIS
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen
menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran
besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama, antara lain :
- Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
- Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
- Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.
- Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.
MATERI PERENCANAAN
Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa
depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan sangat
membantu perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu
sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi
pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh
keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan.
Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk merencanakan
ukuran-ukuran yang digunakan untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar
atau untuk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis
ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan
serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini
digunakan dalam sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas
informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan
dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat
dalam keputusan perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan
berasal dari sumber-sumber selain catatan akuntansi.
PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan
elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan
multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal
dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang
asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu
keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang
membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks
juga tersedia. Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang
optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan
mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan
keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas
investasi yang telah disesuaikan dengan risiko berdasarkan tingkat suku bunga
yang memadai dibagi rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya,
perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan investasi
yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika mempertimbangkan
pilihan yang sifatnya saling lepas atau saling tidak bergantung (mutually
exclusive), perusahaan yang rasional akan memilih opsi yang menjanjikan nilai
sekarang bersih yang paling maksimum.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak
sesederhana itu. Perbedaan dalam huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi,
risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan
untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada
bertambah buruk.
Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas
model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang
pengukuran :
- Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional,
- Mengukur ekspektasi arus kas, dan
- Menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategik, yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.
PRESPEKTIF IMBALAN KEUANGAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang
relevan untuk menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat
pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang. Haruskah manajer
keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi tingkat pengembalian investasi
dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan?
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena
beberapa hal seperti :
- Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal,
- Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan,
- Perbedaan laju inflasi nasional,
- Perubahan kurs valuta acing, dan
- Perbedaan pajak.
Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan risiko suatu
investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang saham
domestik induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena :
- Investor dalam induk perusahaan semakin banyak yang berasal dari masyarakat dunia.
- Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya yang berasal dari domestik.
- Pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki horizon investasi jangka panjang' (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan
harus memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Pemerintah negara
tuan rumah merupakan salah satu kelompok bagi investasi luar negeri.
PENGUKURAN HASIL TAK
TERDUGA
Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait
dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan
domestik. Pikiran penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman
antisipasi penagihan. Beban operasi (yang dikonversikan sesuai dengan setara
kas) dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan. Namun demikian terdapat
tambahan karumitan yang harus dipertimbangkan, antara lain :
- Arus kas Proyek versus induk perusahaan
- Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- Pendanaan yang bersubsidi
- Risiko politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan
harga dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Jika arus kas dalam mata uang lokal bersifat tetap (yaitu jika perusahaan Rusia
tersebut dalam bentuk investasi obligasi), maka pengukuran pengaruh kurs akan
bersifat langsung. Di sini depresiasi rebel Rusia terhadap dolar AS mengurangi
nilai ekuivalen dolar atas pendapatan bunga di masa depan. Apabila suatu
perusahaan manufaktur yang masih beroperasi menghasilkan laba dalam mata uang
asing, analisis yang dilakukan akan lebih remit. Perubahan kurs memengaruhi
arus kas operasi bersih. Dengan demikian, pengukuran akuntansi atas pengaruh
kurs terhadap masing-masing jenis aktivitas (seperti penjualan domestik vs
ekspor, biava domestik vs impor dan pengaruh kumulatif terhadap proyeksi arcs
kas) menjadi perlu dilakukan.
Apabila sudut pandang induk perusahaan yang digunakan, arus
kas untuk induk perusahaan jarang sekali mencerminkan arus kas perusahaan
afiliasi luar negeri. Satu-satunya arus kas yang relevan adalah arus kas yang
memiliki konsekuensi langsung terhadap induk perusahaan. Sumber utama arus kas induk
perusahaan meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi,
beban overhead, royalti, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan
kepada induk perusahaan dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas
ini memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika
manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro forma dengan dasar lokal
ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang
digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan di
negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus
kas. Perbedaan ini dapat memengaruhi pajak penghasilan perusahaan dan arus kas.
Dengan demikian, diperlukan estimasi inflasi masa depan dan pengaruhnya
terhadap kurs masa depan yang digunakan untuk mengonversikan arus kas luar
negeri ke dalam mata uang induk perusahaan. Akhirnya, provisi yang berkaitan
dengan pengenaan pajak atas sumber laba luar negeri harus dipertimbangkan.
BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan
model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus
menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan
agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan
proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut:
Ka = Rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke = Biaya ekuitas
Ki = Biaya utang
sebelum pajak
E = Nilai ekuitas
perusahaan
D = Nilai utang
perusahaan
S = Nilai stuktur
modal perusahaan (E + D)
T = Tarif pajak
marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan
multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu
metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan
ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen.
Dengan mengasumsikan :
- Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
- Po = harga pasar kini saham pada awal periode.
- g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, ke dihitung sebagai berikut ke = Di/Po + g.
Meskipun mudah untuk mengukur harga saham, di kebanyakan
negara di mana saham¬saham perusahaan multinasional tercatat namun, sering kali cukup sukar unhik mengukur Di dan
g.
Pertimbangan pajak lainnya juga berlaku apabila sebuah
perusahaan multinasional meminjam dana pada beberapa pasar modal hear negeri.
Tarif pajak kini dan prospektif di masing-masing pasar luar negeri selama masa
pinjaman harus dipertimbangkan. Status pembayaran bunga yang dapat dikurangkan
pajak harus diperiksa lagi, karena tidak semua otoritas pajak nasional mengakui
pengurangan bunga (khususnya jika pinjaman yang terkait dilakukan
antarpihak-pihak yang berhubungan istimewa). Lagi pula, pengakuan pajak
tang¬guhan, yang timbal pada saat laba untuk keperluan pajak berbeda dari laba
untuk keperluan pelaporan eksternal, menjadi praktik yang diterima secara umum
di banyak negara-negara industri maju yang menjadi tempat operasi MNC. Karena
pajak tangguhan dianggap sebagai kewajiban tanpa bunga yang perlu dibayar,
orang dapat bertanya apakah pajak tangguhan ini benar-benar merupakan suatu
sumber pendanaan tanpa bunga dan harus dimasukkan dalam menentukan biaya modal.
Meskipun gagasan ini memiliki beberapa masukan ber¬harga, kami tidak menyakini
bahwa perhitungan biaya modal harus memasukkan pajak tangguhan.
Untuk mengimplementasikan teori penganggaran modal
internasional dalam praktik, tidaklah selalu langsung dan tidak mudah
dilaksanakan. Dalam praktik nyata, aspek proses penganggaran modal yang paling
sukar dan paling penting adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat
waktu, khususnya dalam lingkungan internasional, di mana perbedaan iklim,
budaya, bahasa, dan teknologi informasi makin memperumit masalah ini.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan
merupakan hal kru¬sial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses
perencanaan yang dijelas¬kan di atas. Tugas ini menantang, karena kerangka
dasar multinasional secara ala¬miah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka
dasar satu negara.
Isu yang Berkaitan dengan Sistem
Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan
oleh keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan
kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat.
Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan
menghilangkan sama sekali, kerumitan ini.
Kebutuhan informasi para perencana keuangan regional atau
perusahaan berupa baik data operasi maupun lingkungan. Informasi yang
dibutuhkan dari akuntan manajemen di lapangan bergantung pada seberapa banyak
kekuasaan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh para manajer lokal. Semakin
besar kekuasaan manajer lokal; semakin sedikit informasi yang disampaikan
kepada kantor pusat.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh spesialis sistem
adalah merancang sistem informasi perusahaan yang memungkinkan para manajer
keuangan untuk memberikan respons yang tepat terhadap fenomena kompetisi
global. Kondisi terus berubah. Dikarenakan deregulasi pasar dan pengurangan
hambatan tarif, perusahaan semakin mampu untuk memasuki pasar-pasar luar negeri
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui usaha patungan, aliansi
strategi, dan bentuk kerja sama lainnya. Hal ini semakin banyak membuka akses
terhadap intensitas kompetisi di mana perusahaan mengadopsi strategi untuk :
- Melindungi pangsa pasar di tempat asal,
- Melakukan penetrasi terhadap pasar asal para pesaing untuk merebut pangsa pasar dan pendapatan mereka, dan
- Mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di pasar utama negara ketiga.
CEO memerlukan sistem informasi yang memungkinkan mereka
untuk melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian secara efektif
terhadap strategi produksi, pemasaran, dan keuangan di seluruh dunia.
Masalah Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk
manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan
ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap
kelompok data yang disampaikan, manajemen perusahaan harus menentukan periode
waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi
pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan penyampaian tepat waktu. Di
sini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang
dihasilkan secara internal.
Para manajer di lingkungan yang berbeda memiliki perbedaan
cara untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah, kerangka waktu keputusan dan
bersaing dalam kondisi operasi yang berbeda. Kebutuhan informasi yang berbeda
merupakan sebuah konsekuensi langsung. Dengan demikian, timbul suatu masalah
yang mendasar bagi perusahaan multinasional. Manajer lokal mungkin memerlukan
informasi keputusan yang berbeda dari manajemen kantor pusat. Masalah informasi
utama lainnya adalah pertanyaan mengenai translasi.
MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk
transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban
berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. (Penggunaan kurs
rata-rata juga umum). Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi
dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat
transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui
timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang, atau dalam aspek lain,
suku bunga implisit atas transaksi mata uang.
Dalam sebuah pasar persaingan sempurna, seluruh transaksi
dalam mata uang lokal akan dilakukan secara tunai. Dengan adanya inflasi,
timbul keuntungan bagi para pembeli untuk menunda pembayaran selama mungkin dan
bagi para penjual untuk mempercepat pengumpulan uang. Tanggal pembayaran
ditentukan oleh kekuatan kompetitif pihak-pihak yang bersepakat. Rekomendasi
perlakuan pelaporan yang kami berikan menghasilkan angka-angka pelaporan yang
dapat diandalkan, secara ekonomi dapat diintepretasikan dan simetris dalam
artian bahwa transaksi yang secara ekonomis serupa akan menghasilkan
angka-angka laporan keuangan yang serupa ketika ditranslasikan ke dalam suatu
mata uang yang umum. Seseorang dapat mengatakan bahwa model ini menggunakan
akuntansi akrual dengan mentalitas akuntansi tunai.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sekali pertanyaan mengenai sistem pendukung strategi dan
informasi telah diputuskan, perhatian akan bergeser kepada bidang yang sama
pentingnya yaitu pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini
juga sama pentingnya, khususnya karena memungkinkan para manajer keuangan
untuk:
1. Mengimpelementasikan
strategi keuangan global sebuah MNE.
2. Mengevaluasi
sejauh mans strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
3. Memberikan
motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahaan
seefektif dan seefisien mungkin.
Sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien.
Sebaliknya sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif
dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui :
- Komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi,
- Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja,
- Mengawasi kinerja, dan
- Mengomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Sistem pengendalian keuangan yang kuat memungkinkan
manajemen puncak untuk memusatkan perhatian pads kegiatan anak perusahaan yang
mengarah pada tujuan-tujuan umum. Sistem pengendalian terdiri dari kebijakan
operasional dan keuangan, struktur pelaporan internal, anggaran operasi dan
panduan prosedur yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak. Dengan
demikian, perilaku yang kurang optimal, yang terjadi apabila sebuah subunit
berupaya untuk mencapai tujuannya sendiri dengan mengorbankan keseluruhan
organisasi, dapat diminimalkan.
Sistem pelaporan tepat waktu yang secara konstan mengawasi
masing-masing unit merupakan motivator yang kuat. Sistem pengendalian yang
efisien juga memungkinkan manajemen kantor pusat untuk mengevaluasi rencana
strategi perusahaan dan merevisinya bila diperlukan. Tugas perencanaan
strategis perusahaan dibantu dengan suatu sistem informasi yang memberikan
informasi kepada manajemen jika terdapat perubahan lingkungan yang secara
signifikan memengaruhi perusahaan. Akhirnya, sistem pengendalian yang baik
memungkinkan manajemen puncak untuk mengevaluasi secara tepat kinerja para
bawahan dengan memastikan bahwa bawahan bertanggung jawab hanya atas
peristiwa-peristiwa yang dapat mereka kendalikan.
Jika sebuah sistem pengendalian yang didesain baik berguna
bagi perusahaan satu nasional, maka sistem ini akan sangat berharga bagi
perusahaan multinasional. Sebagaimana yang berulangkali diamati, kondisi yang
memengaruhi keputusan manajemen luar negeri tidak saja berbeda, tetapi juga
secara terus-menerus berubah.
Sistem
Pengendalian Multinasioanal Melawan Domestik
Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak
perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam
banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins menawarkan
empat alasan dasar untuk hal ini :
- Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
- Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
- Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
- Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebnayak mungkin system penegndalian domestik umumnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi denagn menguasai sistem domestik.
PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak
perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada
dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai
dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasil antara biaya standar dan
sebenarnya di uji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses
produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model
dasar harga. Biaya yang diperbolehkan adalah berdasarkan pada penjumlahan
target margin keuntungan yang mencerminkan rencana strategis perusahaan dan
proyeksi keuangan dari target harga jual yang diyakini akan diterima oleh
pasar. Adapun pasar dengan sistem ini, dikenal dengan pembiayaan kaizen, secara
signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar
tradisional. Sistem pembiayaan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan
antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Sedangkan, pembiayaan kaizen
menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkt performa yang
diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif. Adapun perbedaan-perbedaan
utama lainnya antara konsep pembiayaan kaizen dengan standar, yaitu :
Konsep Biaya Standar
- Pengendalian biaya.
- Berdasarkan pada kondisi yang ada.
- Sasaran : seragam dengan
- performa standar.
- Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun.
- Analisis varian berdasarkan atas aktual versus standar.
- Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai.
Konsep Biaya Kaizen
- Pengurangan biaya.
- Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berhubungan.
- Sasaran : mencapai target
- pengurangan biaya.
- Pengurangan biaya ditetapkan perbulan.
- Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai.
- Analisis varian berdasarkan pada pengurangan biaya tetap.
EVALUASI PERFORMA
USAHA LUAR NEGERI
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sistem
pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat
memungkinkan manajemen puncak untuk :
- Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
- Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
- Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
- Mengevaluasi kinerja manajemen.
- Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi
PRAKTIK PENILAIAN
PERFORMA : ICI
Enam akibat yang yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian
akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
- Biaya harga jual barang dilaporkan dengan penjualan
- Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
- Hasilnya dari (1) dan (2), hasil dari modal mungkin ditekan
- Perbandingan performa perdivisi dengan dasar aset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
- Perbandingan performa perusahaan antar negara menjadi tidak berarti
- Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini ICI, menyatukan
penyeragaman yang ada (Curren-Cost adjustment-CCA) dalam sistem pelaporan
internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka kedalan dua kategori: jangka
panjang dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah
ketentuan ukuran jangka panjang. Dengan ukuran arus kas tersebut, ICI harus
menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mengganti
biaya penggantian rencana, biaya saham perusahaan, dan pengembalian keuntunagn
yang cukup bagi pertumbuhan financial.
Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi
mungkin sangat terasa daripada pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar –
benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan dan ukuran kemampuan
mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan
mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka
dan seluruh persaingan mereka. ICI menggunakan sebuah perkiraan nilai
pertukaran untuk menyusun anggaran dan nilai perioe akhir aktual untuk mengukur
performa. ICI yakin bahwa peredaan hasil ketika nilai tukar sebenarnya saja
yang berbeda dari inilai anggaran adalah tidak begitu berarti.
ICI yakin bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh
daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bahwa
sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa,
ada pada reaksi efektif, dan menentukan sejauh mana manajer lokal diberi
tanggungjawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam
poundstreling.
STANDAR PEFORMA
Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai
pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh
ukuran peforma yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan
dari setiap unit usaha luar negeri. Targer jelas yang memperhitungkan lingkunag masing-masing
internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran
peforma. Peforma cabang perusahaan harus dinilai dalam hal
penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respon manajerial
untuk perkembangan yang tidak terduga. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk
hasil diluar kendali mereka (di dalam dan luar negeri), manajer cabang perusahaan yang diukur peformanya harus
berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai. Pengukuran peforma ganda, fiansial dan non-finansial, harus
digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses
financial maupun non-finansial yang memberikan manejer dan pemegang saham
perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini
juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat
dari para investor untuk menilai calon peruhaasn mereka.
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan
strategi usaha yang mengahsilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas
terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko. Dengan
konsisten mengemukakan janji-janjinya, manajemen membantu meyakinkan investor
bahwa mereka akan meraih keuntungan dari usaha yang mereka ciptakan.
REFERENSI :
Choi, Freerick D. S, Meek, Gary K, Akuntansi Internasional.
2 komentar:
KEREN
MATERINYA KOMPLIT....
Terima kasih untuk informasinya
Posting Komentar