17. Definisi Akuntansi
akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan
meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan
setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian – kejadian
yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah
hasilnya.
18. Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan
informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang
bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
3. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi
akuntansi adalah :
1. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
2. Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3. Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
4. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan
5. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan
kenaikan gajinya.
3. PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat
juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan.
Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan
akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah :
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli
sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar
menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop
kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul
adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari
penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama
suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah
kas atau ekuivalennya yang
diterima dari transaksi penjualan dengan
pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
adalah mempertemukan biaya dengan
pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna
untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini
biasanya diterapkan saat kita
membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya
prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang
sudah
benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa
besarnya pendapatan
yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun
belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus
diterapkan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak
dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi
masih dimungkinkan
untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian
metode,
maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan
keuangan, tergantung dari
sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang
lengkap dalam laporan keuangan.
Hal ini diperlukan karena melalui
laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan
dan
mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang
disajikan tidak lengkap,
maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan
para pemakainya
LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan
perusahaan dalam kurun waktu tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa
biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu : laporan laba / rugi ,
laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca. Hampir sama dengan
perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan
untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama
hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan
perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan
perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai
laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan
laporan laba ditahan.
buku akutansi pengantarnya Pak Dhaniel Syam))
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi
mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada
suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
B. Bentuk Neraca
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit)
untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat
utang dan modal perusahaan.
2.Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan
dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian
bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban,
selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban
di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan
dan beban di luar usaha disajikan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan
informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta
menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg
dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam
catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi
arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas
dan setara kas.
REFERENSI
akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan
meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan
setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian – kejadian
yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah
hasilnya.
Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan
informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang
bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :
1. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
2. Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3. Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
4. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan
5. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.
PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat
juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan.
Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan
akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli
sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar
menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop
kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul
adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari
penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama
suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah
kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan
pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan
pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini
biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya
prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah
benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa
besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun
belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus
diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak
dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan
untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian
metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari
sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang
lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui
laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan
mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang
disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan
para pemakainya
LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan
perusahaan dalam kurun waktu tertentu, laporan keuangan perusahaan jasa
biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu : laporan laba / rugi ,
laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca. Hampir sama dengan
perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan
untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama
hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan
perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan
perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai
laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan
laporan laba ditahan.
buku akutansi pengantarnya Pak Dhaniel Syam))
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi
mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada
suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
B. Bentuk Neraca
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit)
untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat
utang dan modal perusahaan.
2.Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan
dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian
bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban,
selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban
di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan
dan beban di luar usaha disajikan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan
informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta
menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg
dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
REFERENSI
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
0 komentar:
Posting Komentar