RSS

BAHASA INDONESIA 2 " TUGAS 2 "

NAMA     : KARTIKA RATNA SARI W
NPM        : 24212034
KELAS    : 3EB12


1. MENULIS LAPORAN ILMIAH

       Laporan ilmiah merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melakukan tugas yang diberikan .

       Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).




♪ Macam-macam Laporan 
   
   Ada 3 macam Laporan Ilmiah, antara lain :

   1.   Laporan Lengkap (Monograf)
        Laporan ini menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi pada setiap tingkat analisis, menjelaskan kegagalan yang di alami disamping keberhasilan yang dicapai, dan organisasi laporannya harus di susun secara sistematis (misal; sub, sub-bab, dst) penulisan ini haruslah padat dan jelas.

     2.    Artikel Ilmiah
           Artikel ini merupakan perasaan atau bisa kita sebut sebagai isi  dari Laporan Lengakp (Monograf), isi dari artikel ini harus di fokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang objektif serta pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laopran lengkap .

    3.    Laporan Ringkas
           Laporan ringkas ini adalah Penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti atau dipahami dengan bahasa yang tidak terlalu teknis atau menggunakan bahasa yang lebih sederhana untuk masyarakat umum.

 Lalu selain itu ada beberapa macam laporan secara umum, antara lain ;
  1. Laporan berbentuk formulir isian, Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
  2. Laporan berbentuk surat, Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
  3. Laporan berbentuk memorandum, Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
  4. Laporan perkembangan dan keadaan, Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
  5. Laporan berkela, Laporan berkela dibuat secara rutin (harian, mingguan, bulanan, tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
  6. Laporan laboratoris/Hasil penelitianLaporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
  7. Laporan formal/semi formal, Laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal. 

♪ Ciri-ciri Laporan
  1. Ditunjukan untuk pembaca tertentu. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
  2. Sistematika laporan terkadang harus disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah. Berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
  3. Bahasanya Formal dan baku, harus disesuaikan dengan Standar Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
  4. Memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya, dan
  5. Objektif. Maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.

♪ Syarat-syarat Pembuatan Laporan
  1. Menyajikan fakta objektif yang secara sistematis atau menyajikan hukum aplikasi alam situasi yang spesifik.
  2. Ditulis secara Cermat, Tepat, Benar, Jujur, dan Tidak bersifat terkaan. jujur dalam artian sikap etik si penulis yakni mencantumkan rujukan dan kutipan dari hasil penelitiannya yang jelas.
  3. Ditulis secara sistematis setiap langkahnya direncakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
  4. Laporan menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang dapat mendorong pembacanya untuk menarik kesimpulan.
  5. Hanya mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
  6. Laporan hanya mengandung kebenaran yang faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan.
  7. Penulis tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, dan penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.

2. RANCANGAN USULAN PENELITIAN

       Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Manfaat dari rancangan usulan ilmiah ini antara lain :
  • Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
  • Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
  • Memperkirakan penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
  • Mengetahui kelemahan hasil penelitian.


♪  Guna Rancangan Penelitian Ilmiah
    
    Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis, seperti :
  1. Skripsi
  2. Makalah untuk seminar, simposium, danpenelitian ilmiah lainnya
  3. Karangan ilmiah
  4. Tesis
  5. Laporan Proyek, DSB.
* Penelitian ini harus berdasarkan 6 aspek :
  1. Aktualisasi Masalah
  2. Relevansi manfaat praktis
  3. Metodologi penelitian akurat
  4. Orisinalitas penelitian
  5. Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
  6. Sistematika penyusunan karya tulis
* Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
  1. Bagian awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrumen.
  2. Bagian inti,  melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
  3. Bagian akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.

 ♪ Bentuk dan Isi Usulan Penelitian

Bentuk

A.  Bagian Awal 
      Bagian awal memuat:
  1. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
  2. Identitas penulis rancangan,
  3. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
B.  Bagian Utama
     Bagian utama memuat:

  1. pengantar,
  2. tujuan,
  3. tinjauan pustaka dan landasan teori,
  4. hipotesis (kalau ada),
  5. cara penelitian, dan
  6. jadual.
C.  Bagian Akhir
      Bagian akhir memuat:

  1. daftar pustaka sementara, dan
  2. daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Isi

A.  Bagian Awal 
  1.   Judul
            Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah jangan terlalu panjang, tetapi cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti.


     2.    Identitas Penulis
 

             Nama :   hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf kapital dan tidak boleh mencantumkan gelar kesarjanaan.


     3.    Tanggal pengajuan, ditulis:
                                             

   diajukan kepada Program Pascasarjana
    Universitas .................................
       Pada tanggal
       ……………20….


B.  Bagian Utama

1.    Pengantar
       Pengantar berisi ;

  • Permasalahan mengandung penjelasan tentang pentingnya masalah yang dihadapi untuk dipecahkan. Di samping itu, perlu ditunjukkan beberapa bukti bahwa masalah itu belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Selanjutnya, perlu juga diuraikan hubungan antara masalah yang akan diteliti dengan permasalahan yang lebih luas.
  • Keaslian dan kedalaman yang merupakan sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan dikemukakan dengan sejelas-jelasnya. 
  • Manfaat. Kalau penelitian memberikan hasil yang baik, maka yang tadinya merupakan masalah akan berubah menjadi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan Negara.
2.    Tujuan

        Dalam tujuan penelitian disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian.

3.    Tinjauan pustaka dan landasan teori.

           Tinjauan pustaka memuat kumpulan keterangan penunjang yang diperoleh dari pustaka dan disusun secara bersistim. Sumber pustaka harus ditunjukkan dengan mencantumkan nama akhir penulis dan tahun.


4.    Hipotesis
       Hipotesis merupakan perkiraan hasil yang akan diperoleh yang ditarik dari landasan teori. Hipotesis disajikan dengan kalimat berita / bukan berbentuk pertanyaan yang dirumuskan dengan tepat. Untuk beberapa bidang ilmu dan sifat penelitian mungkin tidak ada.

5.    Cara Penelitian
 

       Cara penelitian mencakup hal-hal berikut :
  •  Materi yang akan dipakai dalam penelitian termasuk spesifikasi yagn harus diketahui. Alat-alat utama untuk melaksanakan penelitian dan sebaik-baiknya dilengkapi dengan gambar atau bagan.
  • Jalan penelitian (prosedur) berisi tentang populasi sample dan rancangan percobaan, cara pengumpulan data dan variable yang akan dipelajari.
  • Analisis hasil meliputi analisis secara kimia, fisis, mekanis, atau statistic. Untuk bidang tertentu, analisis diwujudkan secara kualitatif.
6.    Jadual Penelitian

       Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. 


Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
  • Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
  • Rincian  kegiatan  untuk  setiap  tahap.  Supaya  cepat-cepat  dilihat  dan difahami, seyogyanya jadual disajikan dalam bentuk matriks.
  •  Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap-tiap tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.

C.  Bagian Akhir

1.    Daftar Pustaka
        Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam  penyusunan rancangan usulan  penelitian. Tujuan  utama penyajian daftar pustaka adalah member informasi agar pembaca dapat menemukan dengan mudah sumber yang disrbutkan dalam rancangan usulan penelitian.  Penyusunan daftar pustaka diatur sebagai berikut.

a. Urutan  ke  bawah. 
     Penyusunan  daftar  pustaka  ke  bawah  disesuaikan dengan urutan abjad nama terakhir penulis pertama,

b. Urutan ke Kanan. 
  1. Untuk majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah (ditulis dengan singkatan resminya), jilid (dan nomor jika perlu), dan nomor halaman yang diacu,
  2. Untuk buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (bila ada), edisi ke, nama penerbit, dan kota (utama), penerbit,
  3. Untuk sumber yang lain digunakan cara yang lazim.
Catatan:
Dalam  daftar  pustaka,  semua  penulis  harus  dicantumkan,  termasuk huruf (initial) nama depan, nama tengah dan seterusnya, dan tidak diperkenankan menampilkan dkk.  Atau et.al.


2.    Daftar Riwayat Hidup

       Daftar riwayat hidup (biodata, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:


(a) nama lengkap dan derajat akademik, (b) tempat dan tanggal lahir,
(c) pangkat dan jabatan,
(d) riwayat pendidikan tinggi (mulai masuk sampai lulus), (e) karya ilmiah,
(f)  pertemuan ilmiah yang dihadiri, dan
(g) penghargaan ilmiah, bila ada.




♪ CONTOH


BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan batiniah maupun kebutuhan lahiriah.
Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan Hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana termaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya Pegawai Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile dalam pembangunan, maka sangat disayangkan karena pada kenyataannya pemanfaatan tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya banyak terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan dengan semangat kerja pegawai, antara lain :
1.      Banyak terlihat beberapa pegawai justru banyak menganggur daripada menyelesaikan pekerjaannya.
2.      Pada saat jam kerja berlangsung, masih terdapat beberapa orang pegawai yang tidak bekerja sama yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pokok.
3.      Masih adanya beberapa orang pegawai yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan motivasi oleh Kepala Kantor sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan etos kerja pegawai. Sebagaimana diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
1.      Menambah wawasan agar mencapai visi.
2.      Mengembangkan kemampuan agar lebih profesional.
3.      Menanamkan sense of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
4.      Menumbuhkan semangat agar memiliki motivasi.
5.      Meningkatkan etos kerja agar mempunyai komitmen yang tinggi.

Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan yang baik, yaitu:
1.      Seorang pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan menghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2.      Tidak menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
3.       Memberi perintah dengan gaya minta tolong.
4.       Tidak lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.”

B.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.   Tujuan Penelitian
          Secara umum tujuan penelitian ini temasuk :
a.  Untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor kelurahan Kudaile.
b.  Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat kedisiplinan pegawai di kantor kelurahan Kudaile.

2.   Manfaat Penelitian
       Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a.  Dapat digunakan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan Kudaile.
b.  Dapat berguna bagi semua orang yang berkompeten yang ada kaitannya dengan motivasi semangat kerja.
.
C.   Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah sikap yang baik dari kepala lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor kelurahan Kudaile?
2.      Seberapa besar pengaruh motivasi lurah Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai di Kantor Kelurahan Kudaile?

BAB II KAJIAN TEORI

 Kerangka Teoritis
                  Dalam rangka menjelaskan uraian penulisan ini maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang lebih mendasar sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan di uraikan beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

1.Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yangberarti:
1.      Tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri;
2.      Latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral;
3.      Hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki;
4.      Kumpulan atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam Tu’u,2004:20).
Menurut (Depdikbud 1988:208)
Disiplin juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib.Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tatatertib dan ketertiban. Dengan demikian, kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku.
Menurut (Prijodarminto 1994:23)
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Menurut Amatembun (1974:6)
kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalamorganisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati.Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud kedisiplinan dalampenelitian ini adalah keadaan tertib dimana siswa yang tergabung dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata tertib sekolah yangtelah ada dengan senang hati.

Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14),
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Johar Permana, Nursisto ( 1986:14),
disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian prilaku yang menunjukkan niai-niai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban

Sedangkan sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya “Dangerous School” (1999).Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. mendorong pegawai melakukan yang baik dan benar,
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang telah ada dan dilakukandengan senang hati dan kesadaran diri.

2.Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan sendiri dan atau dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalam pengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar borongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya.
Pengertian Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
·         Bekerja adalah aktifitas dasar yang menyangkut kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan keluarganya
·         Bekerja adalah tanggung jawab sosial yaitu kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa menggantungkan atau mengganggu orang lain
·         Bekerja adalah aktivitas perwujudan diri akan kemampuan seseorang, kreativitas dan percaya diri, sehingga timbul rasa puas karena adanya perasaan diperlukan oleh orang lain
·         Bekerja adalah cara mendapatkan penghasilan secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup secara finansial
Jadi nyatalah bahwa keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh uang dan uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe kebutuhan. Kebutuhan itu baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul dalam hubungan atau interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sementara yang dimaksud dengan tenaga kerja / pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau kebutuhannya sendiri.

3.      Pegawai Negeri
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN

A.Variabel Dan Hipotesis

    1.Variabel
       Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor

    2.Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin      Yang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari pegawai.

B.Indikator Penelitian
     Frekuensi : Mengumpulkan data jam kerja pegawai
     Keaktifan : Mengumpulkan data kehadiran pegawai dalam jam kerja
     Sumber Dana : anggaran Kelurahan untuk kepentingan pekerjaan
     Penyediaan Tempat : Terpenuhinya Alat Kantor

C.Metode Penelitian
       Secara umum metode dan teknik yang digunakan dalam usulan penelitian adalah sebagai berikut:

  • Tipe Penelitian
  • Macam Dan jenis Data
  • Populasi Dan Teknik Sampling
  • Teknik analisis data
  • Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif serta kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

D.Jadwal Pelaksaan Penelitian
   Disusun berdasarkan data yang di kumpulkan dalam bentuk angka dan grafik urutan kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat tabel. 






REFERENSI :


pasca.geologi.ugm.ac.id/download.php?file...Usulan_Penelitian...pdf
http://santozagustinus.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html



Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/persyaratan-karya-tulis-ilmiah.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia







Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/persyaratan-karya-tulis-ilmiah.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia

Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/persyaratan-karya-tulis-ilmiah.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indo
Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/persyaratan-karya-tulis-ilmiah.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan

0 komentar:

Posting Komentar